mampir dan mengintip

Friday, December 31, 2010

Cinta yang Sekarat Oleh Kotak Kelamin

Cinta itu seperti udara. Tidak berbentuk dan tanpa rupa. Jangan sekalipun membatasi dan mengekang kebebasannya, sekalipun itu atas nama norma. Cinta itu bening, tak berbau dan tanpa bentuk sensasi permukaan, apalagi bau kelamin.

Cintaku kelelahan. Dia menabrak kotak kelamin. Tragis.

Sunday, December 26, 2010

Wonderful Things About Friendship.

Hey Blogie,
Another day has gone by. Lima hari lagi menuju taun baru! Banyak hal yang dirasakan, specifically about feelings and emotions. Taun baru, sebuah momen dimana kita merayakan pengharapan baru. Dan sebelum kalender taun ini menyelesaikan tugasnya sebagai penunjuk hari sepanjang 2010, berarti masih ada sisa harapan yang udah dibuat awal taun. Some of them are accomplished, some of em' are not. Well, anyway. Bosen cerita tentang resolusi. Bukan bosen gimana-gimana, tapi yang pasti resolusi sepantasnya dijadiin konsumsi pribadi aja... ya kan? (Padahal gue juga suka ngobral resolusi sana sini. Well, sama orangu2 terdekat doang sih.)

Gini. Dari dulu dulu gue pengen cerita tentang manusia-manusia amazing yang mampir dan tinggal di kehidupan gue. Mereka adalah manusia-manusia hebat dan menyenangkan yang memberikan warna lain dari sebuah kehidupan, yang sama sekali belum pernah gue temukan.

Pernah nggak, ketika kita duduk sendirian, kita tersenyum sendiri ketika mengingat hal-hal lucu, entah itu lelucon, kejadian, bencana, apapun itu, bersama sahabat kita? Saking membekasnya, kadang suka bikin kita tiba-tiba mengulum senyum meski berada di sebuah tempat yang bisa memunculkan spekulasi. (baca: Tempat umum di mana posisi kita ibarat display toko, semua orang bisa melihat dan memperhatikan.)
Gue sering banget ngalamin hal kayak gini. Senyum-senyum sendiri padahal nggak lagi ngobrol ama siapa-siapa. Paling sering kalo pas bangun tidur. Gue kan kalo bangun tidur itu udah pasti bengong dulu ngumpulin nyawa barang setengah jam atau se jam. Nah, kalo lagi bengong cengok gitu, gue suka nggak sengaja memutar ulang hal-hal lucu yang gue alamin sama sahabat-sahabat gue. Dan tiba-tiba aja gue senyum gitu... Malah hampir masuk kategori ketawa. Bahkan di bis, ato lagi jalan kaki, ketika ngeliat suatu hal yang bisa ngingetin gue sama kejadian2 sama sahabat gue, udah otomatis gue bakal kepancing, and sometimes i couldnt help it.

Gue, dalam hal ini, merasa sebagai manusia yang sangat beruntung karena punya sahabat dan orang-orang hebat yang bisa bikin hidup gue berwarna.Dan, kadang suka bikin gue mikir, nikmat apa lagi yang gue dustai? I mean, Tuhan udah baik banget ngasih hal-hal mengagumkan dalam hidup gue. Dan terutama mereka yang selalu ada di depan gue untuk menuntun, di belakang gue untuk ngasih dorongan, dan di samping gue untuk menemani. I couldn't asking more for the most amazing thing that God has given me.

Banyak hal lain yang pengen diceritain, tapi nanti di lanjut deh. Gue udah niat pengen ceritain satu persatu mereka yang udah menyentuh sisi emosional hidup gue. Mereka yang hadir dan nggak beranjak meski gue berada dalam posisi terpuruk. Mereka yang ngasih gue semangat dan pengertian yang luar biasa ketika gue butuh di mengerti, tanpa mensyaratkan apa-apa.

Gue teh pengen nulis lebih detail... lebih, touchy... cuman konsentrasi gue kepecah sama bola nih! Indonesia sama Malaysia! Final Lap pertama. Tumben banget kan gue concern sama olah raga satu ini? I don't give a damn about world cup. But this is My LOVELY COUNTRY VS Malaysia, a country that like we already know, has some 'special' background issues with us. yeah we all know the drills.

Pokoknya ini bukan hanya sekedar pertarungan banyak-banyakan ngebobol gawang, tapi menyangkut perebutan memperjuangkan pride.

See you very soon blogie!

to reach your goal is to not letting it go.

Hey blogie... apa kabar? Seriously. Time flies is not just a phrase. Udah di penghujung taun 2010 aja nih....

Halo Resolusi, apa kabar? sudah terpenuhi kah euforia yang kita buat bersama di awal tahun ini, sebelas bulan yang lalu?

Well, 80% accomplished lah. Resolusi tahun ini adalah Honda Jazz Putih. And, guess what? I've already got the down payment. Yeap. Target tahun 2010 adalah menyelesaikan tiga novel. Tapi hanya berhasil bikin dua saja. Nggak papa lah. itu udah bagus banget. That surely gonna be the down payment. Dua novel ini gue gue anggap sebagai masa depan dari mobil impian gue. We gotta brave to shout our dream out loud arent we? Memang dua novel ini masih belum tentu di approve sama penerbit. But we gotta be bold to achieve our goals. Bukan bermaksud menipu diri dengan bermimpi, tapi berusha menjadikan keyakinan dan pengbdian terhadap mimpi, sebagai pemicu adrenalin dalam menghasilkan karya. Gue percaya hasil kerja keras gue ini akan mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. It's all about time.

Ada hal lain yang pengen diceritain, blogie. You know, kata pepatah, seorang yang sukses adalah dia yang nggak pernah melepaskan keyakinan terhadap apa yang dia impikan. Keyakinan bahwa dirinya mampu meraih apa yang dicita-citakan. Keyakinan bahwa the hardest day in daily life during pursuing the dreams bakal terbayar ketika semua kerja keras, pengorbanan dan keyakinan itu berubah menjadi sesuatu hal yang nyata: sebuah titik pencapain.

Gue ada temen. Masa SMA. Anaknya super jago main bass. Dia membentuk band, sempet rekaman dan bikin vid clip. Juga menang di bebeapa festival dan sering manggung meski baru sekup provinsi. Dan sekarang, dia berhenti main band dan bekerja di sebuah bank sebagai teller. (sejauh ini) karier bermusiknya nggak ada kelanjutan. Video clipnya hanya tayang di jam non prime time, itu pun hanya beberapa kali. but im not sure either, karena gue belom pernah liat di tv juga. baru liat di youtube. My poin is, kita sebut aja si Ca. si Ca ini freaking talented dalam ngebetot bas. Damn he seems the best bassist i ever know. Dan dia (setahu gue) melepas mimpi dia begitu aja. Dia nyerah sama proses yang dia rasa terlalu panjang. Dia kalah sama failure in launching their single. Dia kapok menghadapi perjungan menembus pasar. SEANDAINYA, dia nggak menyerah begitu aja sama obstacles yang disebutin tadi, gue yakin a hundred percent dia bakal jadi pemusik terkenal.

My point is, it's too bad to give up your everything just because you can bear your self to facing the failures and process.

Semoga aja si Ca nggak seperti yang gue duga. Semoga dia masih melanjutkan perjuangan dia untuk menjadi bassist hebat. Semoga dia mundur untuk menyusun strategi, bukan untuk mengaku kalah.

Just like me. Kalau suatu saat nanti novel gue ternyata ditolak, there are opportunities for those who is die hard in pursuing his dream.

This is me. I couldn't go anywhere else. Writing is my destiny. Now I might still a struggling writer. But when time folds the rolls of days, then my time is getting closer. I run through time with fingers keep dancing on my keyboard, pouring my imaginations and the dance of billions words in my head.

I'm a struggling writer. And devoted to my dream faithfully. No one can take this away from me. NO ONE. This is mine. my life. my dream. my everything that I solemnly would give up everything for..

Monday, December 6, 2010

Mimpi Saya Tidak Akan Pernah Mati

Belum ada kabar dari Gramedia mengenai publikasi novel pertama. Apakah akan diterbitkan, atau tidak. But what ever. Semua yang tengah terjadi saya jadikan sebagai proses pematangan.


Hidup terus bergulir, begitupun dengan saya. Terus mengalir dan mengikuti ritmenya. Hadapi apa yang akan terjadi nanti, dan yakin apapun yang akan terjadi, mimpi saya tidak akan pernah mati.









 

Sunday, October 24, 2010

Hati Yang Singkron Dengan Cuaca.

Hujan kini lebih sering menutupi langit. Sama dengan hatiku. Pertanyaan, masih belum bisa dienyahkan. Mungkin semua ini berujung pangkal pada satu situasi yang sedikit aku perumit, tapi berkait dengan banyak kebahagiaan orang-orang yang aku sayangi. Otomatis ini bukanlah hal yang simpel. Aku selalu benci dengan situasi seperti ini, dan kadang berpikir untuk menutup semua lubang agar tidak jatuh untuk kedua kali. Sama dengan keledai? Mungkin sedikit kasar harus merasa seperti itu, karena proses belajar manusia tidak selalu sama, dan keledai tidak harus terperosok dua kali untuk dapat terhindar dari lobang yang sama. Excuse? I dont think so. Manusia tumbuh dan memerlukan manusia lain untuk proses pendewasaan. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, self. Hampir semua orang yang ada di dunia pernah mengalami hal seperti ini. It's not a crime, and yet a great lesson to learn. Be happy with everything you've got. Cause being special is not always about what people liked from you, but it's all about you liked and comfort about your self.

Embrace the rain and walk with her...

Saturday, July 17, 2010

Confession of a closseted Diva.

WIKIPEDIA: A diva (English pronunciation: /ˈdiːvə/, Italian: [ˈdiːva]) is a celebrated female singer. The term is used to describe a woman of outstanding talent in the world of opera, and, by extension, in theatre, cinema and popular music. The meaning of diva is closely related to that of "prima donna".

Eksistensi. pengakuan. jati diri. Atribut wajib pergaulan para kaum urban kota metropolis. Gemerlap keriaan dan sorot lampu Jakarta sangat ampuh dalam membangunkan geliat sisi lain dari manusia, animal instinct within. Jakarta, hutan belantara abad dua satu, lebih liar dan berbahaya dari belantara sesungguhnya. Dimana musuh paling berbahaya terlihat sangat indah dan memiliki pesona yang memabukkan, datang sebagai seorang teman baik yang menawarkan kenyamanan hidup dan persahabatan yang sejati, memikat kita dengan keramahan yang sangat menggoda, sampai kita melihat sisi lain dari kelembutan dan keindahan itu, sebuah cangkang yang menyembunyikan rupa yang mengerikan: dualisme dan hipokrisi atas kepentingan pribadi.

Kita menjalani hari-hari dalam berbagai wadah sosial bernama lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan dan masyarakat. Dari berbagai wadah tersebut, kita sering kali memerankan berbagai karakter yang berbeda dari satu ke yang lainnya. Ini wajar, karena setiap manusia memiliki sisi terdalam yang sangat tabu untuk diketahui oleh semua bagian kehidupan, karena tidak semuanya bisa menerima siapa kita dengan apa adanya. Maka dari itulah kita membangun berbagai peranan yang berbeda-beda.

Diva. Menurut keterangan Wikipedia di atas, sebuah julukan yang ditujukan kepada seseorang yang layak mendapat sorotan dan penghargaan dari berbagai jenis dunia hiburan: panggung opera, teater, perfilman dan juga musik. Untuk menjadi seorang Diva, dibutuhkan kecantikan dan pesona panggung tidak hanya dari tampilan luar, tapi juga dari dalam. Inner beauty, sebuah pancaran pesona yang natural dan memunculkan rasa kagum tanpa pretensi.

Seiring perjalanan waktu, arti dari kata Diva sepertinya mengalami perubahan yang lebih luas. Jaman sekarang julukan Diva bisa diberikan pada seseorang meskipun tidak terlibat dalam dunia hiburan, namun lebih ke penghargaan karakter, pesona, pembawaan diri dan juga penampilan yang terlihat seperti Diva, terlepas dari prestasi apa yang telah dia/mereka capai. Bahkan dalam sekup kecil lingkungan pergaulan pun, selalu ada satu atau dua yang berperan sebagai Diva, dan yang lainnya seolah hanya sebagai pengikut.

Sekarang kita kaitkan dengan perilaku hidup kaum urban dan hedonis Jakarta, dan juga peranannya di berbagai wadah lingkungan dimana dia berada. Bagi pribadi yang memiliki karakter Diva sejati (bukan berarti dia adalah seorang Diva sejati) dia akan mempertahankan orisinalitas kepribadiannya sebagai jati dirinya. Dia tidak akan berubah dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya. Namun bagi seseorang yang memiliki pola pemikiran yang lebih luas, dia akan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum dia memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri di setiap lingkungan yang dia kunjungi. Nah... Bagi mereka yang tidak memiliki keberanian untuk tampil sebagai pribadi yang orisinal, dia lebih memilih untuk mengikuti aturan norma yang mengharuskan kita menjadi pribadi yang normal, nggak neko-neko, dan mengikuti apa yang disebut kewajaran sesuai dengan sudut pandang masyarakat kebanyakan. Mereka menjadi patuh, takut berbuat salah, dan berusaha untuk selalu menjadi orang yang baik. Yang padahal adalah mereka menjadi seseorang yang terlalu takut untuk meninggalkan zona amannya.

Dan sialnya, mayoritas masyarakat memilih untuk menjadi seseorang seperti yang barusan saya jabarkan: menjadi seseorang yang normal dan memenuhi ekspektasi lingkungan dan masyarakatnya. Mereka memilih untuk menekan hasrat-hasrat terpendam untuk bisa stand out dan mendapatkan pengakuan dari orang lain dan menjadi diva minimal bagi dirinya sendiri, hanya karena takut melawan arus dan melenceng dari norma masyarakat atau pun di cap sebagai orang aneh. Dan sebagai pelampiasan hasrat terpendamnya, diam-diam mereka mencari lingkungan yang asing bagi mereka untuk melepaskan gejolak animal instinct mereka dan mengekspresikan sisi lain dari dirinya.

Satu hal yang menjadi perhatian saya, sungguh disayangkan berapa banyak waktu yang terbuang, dan masa muda pun menguap dengan sia-sia tanpa produktifitas yang berarti hanya karena takut dan merasa terkekang oleh patokan pola mainstream masyarakat yang mengharuskan kita menjadi seperti mereka pada umumnya. Padahal, ketika kita sadar bahwa hidup hanya sekali dan terlalu disayangkan jika dihabiskan dengan memikirkan rasa khawatir, maka kita tidak akan pernah bisa berkarya dan menghasilkan sesuatu yang berarti.

Mungkin analogi, penjabaran dan ilustrasi di atas masih terlalu melebar kemana-mana untuk mencapai satu titik kesimpulan, tapi yang pasti yang saya ingin garis bawahi adalah, jangan takut untuk menjadi diri sendiri, dan melakukan apa yang ingin kita lakukan, menjadi sesuatu yang kita cita-citakan. Jadilah diva untuk diri sendiri. Buatlah sesuatu yang bisa membuat orang noticed dengan eksistensi kita. Keluarlah dari zona aman dan lakukan sesuatu yang berbeda dari masyarakat kebanyakan. Karena hidup hanya sekali dan sangat singkat. Jangan dulu berkata sudah siap mati ketika kita belum melakukan atau menghasilkan sesuatu yang berarti.


With love,


your self.

*a note from me 4 years a go, to my self 4 years latter.*

Monday, July 5, 2010

the substance of achievement: process and patients.

I want to pump my pedal gas and speed up this trip to reach the destination of my life. Well, I wish I could. But somehow, patience and process are two things that going along through the same linear. You know.. intinya harus sabar lah dalam mewujudkan sebuah impian. Klise? Emang. Tapi banyak orang yang selalu lupa dengan hukum alam yang satu ini. Ada perjuangan maka ada pengorbanan. dan ketika keduanya udah dilakukan, hasil pun akan didapat. memuaskan ato mengecewakan, itu mah masalah lain.. yang penting ada keberanian dan upaya dulu untuk ngewujudinnya.
Gue kadang keteteran juga ngadepin ego diri yang kadang nggak bisa kompromi dan terlalu egois menguasai pikiran. Tapi untungnya gue punya motivasi yang kuat buat ngewujudin semua yang gue impikan. Nggak semua sih, cuman saat ini adalah satu yang jadi target hidup gue: Jadi penulis baik yang produktif dengan karya yang tidak cheesy dan pasaran. And the biggest challange to fulfill the target is.. my self. My mood. Yeah. Untuk menggerakan jari menambah halaman novel, kadang memerlukan usaha ekstra super keras karena malas lebih berkuasa ketimbang drive untuk berkarya. Itu gue rasain beberapa minggu yang lalu, sebelum gue menyelesaikan novel Pre Wedding gue ke gramedia. Fyuh.. But thanks God akhirnya bisa selesai juga. Lega rasanya akhirnya gue bisa fokus dalam menyelesaikan sesuatu yang gue mulai. Total perjuangan empat bulan akhirnya kebayar sudah. Tanpa bermaksud untuk jadi seorang yang gampang puas, gue ngerasa sangat puas. To me, this is the biggest achievement in my life, like, ever.
Dan akhirnya sekarang gue sadar bahwa hardwork dan consistency sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suatu hasil.
Dan sekarang gue siap untuk menghasilkan karya-karya selanjutnya, mengejawantahkan buah pemikiran yang udah cukup lama ngendon di hard disc laptop, membebaskannya dari penjara pengap untuk berkeliaran bebas di setiap ruang imajinasi orang-orang yang akan membaca karya-karya gue. Tumbuh dan dinikmati, dinilai, dan diberi penghargaan. Meski suatu saat pasti akan ada pihak yang kontra dengan karya-karya gue, gue udah siap. Setiap hal selalu mempunyai dua sisi, dan gue nggak bisa mengharapkan semua orang menyukai karya gue. Udah bisa terbit pun udah cukup buat gue. Dan ketika mendapatkan respon yang bagus? itu bisa jadi sebuah bonus. Bonus yang sangat menggiurkan. hehehe....

Now I (almost) officially become an author. Yes. Any time soon...

Sunday, July 4, 2010

Gue memperhatikan perkembangan komunikasi antar manusia akhir-akhir ini. bener-bener tergantung pada teknologi dan sangat kekurangan sentuhan personal.
Jadi, beberapa bulan lalu ketika gue masih pakek bb, hampir tiap hari selallu aja ada bbm yang masuk. entah itu nanyain lagi ngapain, sekedar curhat, ato apadeh yang biasanya terjadi ketika komunikasi via bb. Nah.. setelah gue ganti gadget dengan Hp yang tidak bisa ber BBM ria, kini rutinitas itu seolah ngilang gitu aja. Jadi temen2 gue yang biasanya rutin nyapa, nanya, ngajak chit chat dll kini berkurang drastis. Bahkan semenjak terakhir gunain bb, sampe sekarang nggak pernah sms!

Dan akhirnya gue pun sampai pada sebuah kesimpulan bahwa... ternyata dengan bb bisa meningkatkan komunikasi antar individu. mengada-ada kah? kan komunikasi lewat sms or telpon pun bisa..? Oke. Kayaknya bahasannya mulai melebar. Jadi fokus dari tulisan ini adalah, ketika keinginan untuk membuka komunikasi dengan seseorang terpengaruh oleh bb. yup, bb. gue dengan spesifik menekankan, karena emang kenyataannya (beberapa) temen-temen gue ternyata memang tergantung pada bb untuk menghubungi gue. I mean, kalo emang berniat untuk berkomnunikasi, they still have my number. bisa sms, or telpon. lantas kenapa setelah gue nggak pegang bb, sekarang jadi berhenti komunikasi? things to be noted, bukan karena gue ngerasa di anggap outsider karena nggak punya bb ya! bukan sama sekali! cuman gue tertarik aja untuk membahas betapa bb telah mengambil alih porsi komunikasi kita. I mean, lucu aja gitu... karena adanya bbm, maka topik pembicaraan pun selaluuu ajah ada. bb amazingly has bonding people's emotion, like, literally.

Yaitu dia, merasa aneh aja. BBM seolah nggak bisa digantikan oleh sms or ym untuk berkomunikasi. jadi rasanya lebih enak dan menyenangkan aja kalo lewat bbm untuk ngobrol ngalor ngidul....

Kenapa yah? Dan ada kemungkinan nih, nanti beberapa taun mendatang, pengguna gadget komunikasi mayoritas menggunakan bb. tsk, tajir gila tuh pemegang saham. would you marry me, then? #PLAK!

Saturday, June 19, 2010

love is...

Love is a game that really hard to play. Just like Rubiks.At the very first time you buy this toy, everything seems perfect. Each collors have their own place. But to playing it, you have to spin, twist and displacing those small squares until all the collors are mixing each other. And now the game is about to start. You have to be very patient and persistence to mix and match the collors until it came to the same in every side. It's complicated yet stressing. So does with love. The very first time it came to your life, it seems all perfect, as if life doesnt need another thing to make us happy. You already have it all. But once the twist and spin is coming, everything is become so challenging. Then you will discovered another side of artifical perfection, something that you really adore just from it surfaces. And the rest is depends on you. Are you willing to involve your self into this bumpy-tiring-ride to reach a satisfying result? To get your self of commonness and understanding of two different person with many different personality? Or... You'll just give up like you're playing the rubriks, confused and tired with those disordered patterns? It's all depends on you.

But one thing for sure, love is not a rubiks. They have some commons, but still, It's not.

Tuesday, June 15, 2010

These sentimentals...

These are the things that keep linger on my mind. Some feelings that constantly squeezing my emotion from a night back to another nights, behind my tinny blanket in a lowered temperature room. Sometimes rain in the middle of my sleep waking me up and gets me lost deeper than ever, surrounded by fears, confusion, loneliness, and a bit of serenity, questioning about something that i always know that would have no ends. Then i get to a second thought, how long does time and distance i should go through to get me to some place that i really wanted to be there?

Gelisah. Dan ini wajar. Memperhatikan, memikirkan, mengangankan atau mengkhawtirkan banyak hal. And sometimes it's all mixed up one and another, membuat kita harus mencabangkan ujung perasaan kedalam berbagai bentuk emosi.

Well... beberapa minggu kebelakang gue seperti berada dalam kondisi emosi yang labil, but non destruktif ya. Hanya aja, gue ngerasa gampang sedih, gampang terenyuh.. well, basically ini emang sifat gue pada dasarnya sih. cuman sekarang terasa lebih parah. Seperti, ketika gue melewati kerumunan orang, gue seperti bisa menangkap pancaran emosi mereka, dan berusaha untuk menyelami. Dan terkadang sampai terbawa juga.. nggak tau deh. Gue nggak bisa menjabarkan perasaan ini dengan kata-kata dengan gamblang, cuman yang pasti gue ngerasa jadi super sentimental.. terlalu peka dan kadang over reacted. Contoh kasusnya ada lah... nggak perlu dijabarkan secara detil. Cuman yang pasti ada hal yang kayak squeezing my heart, setiap gue teringat akan hal itu.
Hanya gue dan Tuhan yang tau. Ah... Biasa lah manusia, selalu merasakan kegelisahan dengan sebab utama yang sama sekali nggak ada dasarnya. ujug2 aja ngerasa jadi kayak gini...

Biarin deh. Nikmati aja.. tokh gue yakin semua orang pasti pernah ngalamin hal kayak gini, dan bisa jadi ini adalah sebuah rutinitas, baik itu yang tinggal di kota atopun di desa. #apasihhh hahaha....

I'm such a sentimental these past few weeks... Fyuh.

Monday, May 31, 2010

It's called: LIFE.

Many plans i had arranged. But not all of those things has came into a realization.

Apa kabar Bloggie? I know i abandoned you for a bit while, tapi bukan bermaksud melupakan sih. Life has it special way to make me rethinking all over again when i'm about to start recording my life journey. Intinya, gue selalu aja mentok karena males, ada kerjaan or anything elses.

Nah,
Di bulan Maret kemarin gue sempet berencana untuk hengkang dari Mertilang dan pindah ke kontrakan. Tapi ternyata rencana itu berubah total.
Gue masih di Mertilang, sampai detik ini. Agak membingungkan juga mungkin... Tapi ternyata memang ini yang seharusnya terjadi. Jadi kemaren pas dipikir-pikir lagi, akhirnya gue memutuskan untuk tinggal di Tasik dulu untuk sementara waktu, sambil gue nyelesain novel gue. Pertama, karena gue harus ngurus (nggak ngurus juga sih, cuman berusaha untuk menyelesaikan permasalahan) adek gue. Dan kedua adalah, setidaknya di rumah sendiri gue bisa lebih tenang nulis, dan nggak bakal kerepotan nyari makan.
Jadi gue tinggal di Tasik selama hampir dua bulanan. Dan setelah novel selesai, akhirnya gue balik lagi ke jakarta. Dan ternyata setelah di Mertilang, gue diajak ngobrol sama papi mengenai kerjaan. Papi berusaha untuk menggali apa sebenernya yang terjadi dalam diri gue, dan juga nyari tau kenapa gue bisa sampe hilang kepercayaan dan kemampuan dalam nulis di sinetron. Akhirnya setelah ngobrol panjang lebar, gue sampai pada sebuah kesadaran baru tentang arti dari loyalitas. Bukan gue selama ini nggak loyal, bukan sama sekali! Tapi karena faktor internal ditambah lagi external-lah yang bikin gue angot-angotan di sinetron. Dan setelah novel selesai, gue ngerasa udah nggak ada lagi beban pikiran, untuk sementara waktu. Dan ketika gue ngobrol sama Papi, gue seperti ditampar kenyataan bahwa, betapa papi care banget sama kita. Dia bener-bener mikirin apa yang harus dia lakukan untuk membuat kita bisa menjadi lebih baik. Namun yang lebih membuat gue terenyuh adalah keadaan papi di sinem@rt yang mulai berada di titik rawan. I mean, banyak banget orang yang mempersulit posisinya. Papi bilang, we succsess together, and fall dow together. Disini akhirnya gue sadar, papi membutuhkan orang-orang yang bisa dia jadikan bukan hanya sebagai co-writer, tapi juga sahabat, teman dan seseorang yang bisa dia percayai. Akhirnya kata-kata papi itulah yang bikin gue merasa, ternyata gue memang tidak seharusnya membiarkan papi berada dalam kesulitan dan kehilangan orang-orang yang dia percayain. Then finally i decided to keep walking beside him. I really respecting him. He is the one of persons that who always have some faith on me. Then i will decided to not to take it for granted. There are something more valuable lies behind our professional relationship.
Gue pun pada akhirnya sampai pada sebuah pemahaman hidup yang lebih baru dan lebih berarti. Gue nggak bisa menjabarkannya dalam kata-kata, namun setiap kali gue meresapinya, hati gue merasa hangat. Seperti gue pulang ke rumah...
Maybe someday i will starting my own life with my own foot. But later. Right now papi still needs me to help him working on some projects.

Wednesday, April 14, 2010

extreme progress.

Phew! Long time no see! ahaha.... I'm doin just fine, in fact great! because my novel has an extreme progress! dua minggu ini aku berhasil menambah seratus halaman.. dan kayaknya april ini bener2 bakal beres.. Semoga semangat ini terus menyala. Amen. :D Cant wait to get published...
Cerita ternyata mengalami sembilan puluh lima persen perubahan, and i think its a godd thing. Gue bisa dengan bangga bilang ini 'Novel" karena faktor kebetulannya udah gue kurangin abis2an.. sehingga ceritanya jauh dari kata 'sinetronisme'/ hihihi...

well, im happy... karena gue masih memiliki signature gue sebagai penulis....




See you soon in Jakarta, in my launching. :) im so thrilled... soo thrilled! "D

Thursday, March 25, 2010

Happiness will never stands alone.

Meskipun kebahagiaan datang dari dalam diri kita sendiri, dan dari bagaimana kita mengatur hati kita, tapi bagaimanapun kita memerlukan orang lain untuk membantu kita mengeluarkannya. Seseorang yang konsisten, fokus tulus dan tau alasan yang kuat kenapa kita pantas untuk merasa bahagia.

Happiness will never stands alone...

i dont know. i feel lost here, just woke up. i'll rewrite it another time.

Monday, March 22, 2010

My life at ground zero.

Still. in an underdog circumstance of my life. This is the third month, March... of my lousy days. Well, i'm still keeping up my life as normal as i can, dan berusaha untuk tidak menjadi orang lain.

Just, wow. Itu kalimat yang bisa menggambarkan bagaimana fase kehidupan gue saat ini. Bukan menyedihkan, cuman challanging. Dan gue terpacu untuk keluar jadi pemenang.

Kadang ketika kita melihat orang yang sedang dalam masalah, kita bisa dengan mudah mengemukakan solusi alternatif dari A sampe Z. Dan kalo misal orang yang kita kasi solusi itu ngga males dan open minded, tentu dia akan mempertimbangkan dan berusaha untuk menjalankan cara dari jalan pemikiran yang masih netral.

Dan sekarang, gue sedang dalam masalah. Thx God.. gue masih bisa berpikir normal, dan selalu positif thinking. Memang ada beberapa kali gue berpikiran negatif dan merasa ... apa ya? Eneg, gerah.. dan sebagainya, oleh permasalah hidup yang merongrong ini. Tapii... setelah gue istirahatkan dan tenangin pikiran, semua ternyata memang ada jalan keluarnya, selama kita mau bersabar dan ngga putus asa. Jalan keluar pasti bakal muncul.

Kemaren gue udah mencari tempat baru. Sebuah kamar kontrakan yang sangat bagus! Gue langsung jatuh cinta ketika membuka pintu dan melihat keadaan didalamnya.
Oh ya, dalam menjadi perantauan, hal yang paling menyenangkan bagi gue adalah ketika kita mencari tempat baru. Hunting kostan gitu.,, Gue selalu excited dan bersemangat biarpun naik motor dan kepanasan. Entah lah,,. hal itu seolah merupakan sebuah pengokohan jati diri sebagai perantau, dan suatu saat akan jadi salah satu bagian yang menyenangkan dalam sejarah kehidupan kita.

Well anyway...
Kamar itu bukan kostan, tapi kontrakan. Ngga ada satupun barang yang bisa gue pake. Kesimpulannya, gue harus beli2 kasur, lemari baju, dan juga meja. Itu yang mungkin sekarang ini menjadi kebutuhan utama. Tapi kenapa ya.. gue sama sekali ngga keberatan? Gue malah merasa tertantang dengan kondisi itu. Bayangin deh ,. ruangan serba kosong, dan gue hanya punya meja buat nulis? It's awesome! kayak mengikuti sebuah reality show gitu... hahaha. Lebay.

Yah, intinya gue udah mutusin untuk tinggal disitu, dengan segala kesederhanaan, sambil merampungkan novel. Kita liat perlu waktu berapa lama gue memenuhi kamar kontrakan gue dengan barang-barang.

From now on, im restarting my life from zero-all over again. Bener-bener dimulai dari nol.. seperti pertama kali gue dateng ke jakarta. Lupain sejenak gaya hidup yang nyaman, dengan kamar ber AC, fasilitas super nyaman... It's time to move on to the next level of my life.

We'll see... :D

Saturday, March 20, 2010

Sepotong Kenangan Dalam Hujan.

ni adalah cerpen yang gue buat taun lalu... Enjoy!

Sepanjang jalan dalam deraan hujan, aku terus menerus mengulas senyum. Mungkin jika dihitung dengan jari, aku harus mencari manusia langka yang mempunyai buku jari lebih dari sepuluh. Atau bahkan mahluk selain manusia? Kaki kelabang mungkin baru bisa mewakilinya).  Bulir-bulir air menerpa wajahku cukup pedas. Tarikkan mesin motor yang aku kendarai melawan arah jatuhnya hujan dengan sudut yang cukup tajam dan membuat hujaman air seperti serbuan seribu jarum. Tapi aku tetap tersenyum. Aku akan menemuinya sore ini. Pakaianku sudah seluruhnya basah. Dingin mulai menyusup sampai sumsum tulang belakang. Tapi cinta ini masih berupa bara, biar redup tapi masih mampu menghalau gigil. Sejuta selingkuh dan penghianatan tidak mampu membuatku surut mencintainya.. Apalagi hujan? Kedua-duanya berada dalam deretan hal yang paling aku kagumi di dunia ini.
Roda-roda kendaraan menggilas genangan air yang meluap dari comberan serta saluran pembuangan jalan dan menerpa wajahku. Entah kenapa malah membuatku merasa bahagia! Aku malah mengibaratkan diriku seperti air limbah itu, datang dari sebuah kemegahan langit untuk menjadi hina di lantai bumi, dengan tujuan menempuh perjalanan jarak dan waktu untuk kembali pada kemegahan berikutnya: Samudera.

Aku terus memacu sepeda motor melawan angin, membiarkanku larut dalam sensasi bahagia. Seperti anak Indian yang berlarian di lapangan luas, bertelanjang berjingkrakan menarikan do'a memuja hujan. Dalam benak, tanpa sengaja berputarlah sebuah film usang bernilai sejarah tinggi. Setidaknya diantara deretan film kenangan masa hidupku, rekaman saat-saat bersamanyalah yang tidak akan pernah bosan aku tonton. 
Masa-masa yang bergelimang kehangatan mentari  dan melimpahnya aroma rempah dari pundaknya ketika dia mencium keningku sebagai ucapan selamat pagi, deretan giginya yang rapih ketika tertawa lepas membicarakan kejadian konyol yang kami temui dalam menghabiskan siang hari, kemarahannya ketika aku lupa membawa handuk ketika mandi, peluk cium ketika kami akan berangkat menuju alam mimpi. Dan hampir di banyak malam, aku tidak pernah bosan memandangi sepasang matanya yang damai terpejam, berharap dengan was-was, adakah diriku didalamnya, bermain dengannya di taman mimpi? Aku juga teringat betapa hangatnya mendapatkan telpon dari dia, meski hanya sekedar untuk memarahi karena lupa mematikan lampu kamar mandi ketika aku pergi. Setidaknya kenangan-kenangan itu sangat sakti sehingga bisa menjadi asupan yang cukup besar untuk menutrisi jiwaku dalam menjalankan hari. 
Ah, dua tahun ternyata begitu singkat. Namun aku berputar dalam poros waktu yang teramat lambat. Cinta ini sudah jadi karat, lebih parah lagi tenggelam didasar palung yang amat dalam. Air laut membantunya semakin akut.  Sedangkan dia? Baginya masa lalu adalah sebuah ruangan yang bisa membuat orang menjadi super sentimentil. Maka jangan pernah berani memasukinya, karena masa depan menawarkan sesuatu yang lebih menyenangkan. Aku menjadi seorang idiot yang berbanding terbalik dengan dirinya yang teramat pintar memanipulasi siklus patah hati.

Mungkin dia tidak tahu, hal yang paling menyakitkan adalah ketika aku harus pergi dari sisinya. Kalau boleh jujur, aku benci saat dimana pagi datang dan rutinitas menjelang, menarikku dengan paksa dari selimutnya dan juga kesenangan melaksanakan sarapan bersamanya. Mungkin dia juga tidak tahu, damainya perasaan berada dibawah ketiaknya, atau sekedar tertidur dipangkuannya sembari mencemooh tayangan konyol di televisi. Dia juga pasti tidak tahu, ada relung hati yang masih kosong hingga saat ini, satu bagian yang belum tergenapi oleh sebuah  kalimat sayang yang terucap serius dari bibirnya.
 Terkutuklah waktu yang selalu membuatku tertoreh perih ketika harus melangkahkan kaki menciptakan jarak yang yang terus berlipat ganda dan akan membuatku semakin tersiksa. Aku ingin menoleh.. tapi percuma.. dia tidak akan pernah kembali. Aku berusaha untuk percaya.. namun mantranya teramat nista.
Aku mengibaskan pakaian basahku, berusaha untuk tidak mengotori ruangan kantornya. Aku mengetuk pintu tiga kali.

' Masuk..'

sebuah suara yang sangat aku kenal menyambut ketukanku. Aku melangkah masuk. Hatiku membuncah, menghayalkan sebuah pelukan hangat akan meredakan kerinduanku yang berbobot ribuan ton.

' Hai! kok lama?'

Aku tertegun. seorang laki-laki asing memandangiku dengan senyuman yang sangat manis.

' Oh hampir aja lupa! kenalin.. ini Lukman..'
Dia melanjutkan omongannya dengan menunjukkan laki-laki itu. Aku menyodorkan tangan. Mataku menatap sinyal cinta yang terpancar dari cara mereka saling memandang.
Leburlah aku dalam deburan ombak, serupa dinding karang yang setia diterjang, namun tidak ada satupun yang berkurang.
Ah, kapankah aku tersadar dari mimpi?
****

Starting my life from zero (again)

i want to be something. Well, who doesnt anyway? Semua orang pasti pengen mempunyai something valuable dalam hidupnya. Dan yang menjadikan sebuah perbedaan adalah persistensi dan keuletannya dalam mendapatkan value itu.

Usia gue sekarang ini merupakan sebuah ambang kritis dimana gue harus bergerak dengan gesit mengejar target-target yang udah gue canangkan. Karena waktu itu kayak siput, ngga kerasa banget pergerakannya. Tau-tau kita udah berada di gerbang tigapuluh.. dan penyesalan pasti bakal datang dengan bertubi-tubi.

Sekarang ini gue sedang mengalami dilema, sebuah permasalahan yang datang dari luar, bukan dari dalam. Dan ternyata... hidup baru kerasa 'hidup'nya ketika kita bersinggungan dengan sebuah kesulitan yang disebabkan oleh orang yang kita sayangi. Setidaknya ketika masalah datang dan bersangkutan dengan diri kita pribadi, kita bisa mengukur sejauh mana kita bisa menanggungnya sendiri dan membuat planning untuk bisa bergerak dan mencari solusi.

Sekarang ini gue tengah bergerak dengan gesit berusaha mencari penyelesaian, dan juga melakukan pencapaian, untuk memenuhi target hidup yang udah gue canangkan. Mungkin ini terkesan terlalu dipaksakan, tapi bagaimanapun gue pengen menjadi seorang pribadi yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, mau mempertanggung jawabakan sebuah perjanjian tidak tertulis yang merupakan sesuatu yang gue sanggupin untuk dijadikan pencapaian.

Gue hanya perlu fokus, tapi masalah lain membuat gue sedikit terhambat. Tapi bukan berarti ini semua adalah akhir dari perjuangan. Tidak ada namanya masalah yang tidak bisa diselesaikan, at least dengan jalan ikhlas dan lapang dada, maka kita bisa mendapatkan kemudahan.

Sekarang gue udah membulatkan tekad untuk mengambil keputusan: Beneran hengkang dari mertilang. Finn, Final. No more argue. No more excuses. Sekarang gue menempatkan diri gue kedalam sebuah fase dimana semua berawal dari titik nol. Start from the beginning, all over again. Gue hanya punya duit sedikit, dan ini harus cukup untuk biaya hidup gue selama beberapa bulan.

Gue ngga begitu khawatir dengan sircumstance ini, karena gue yakin ini adalah sebuah keadaan yang selalu terjadi ketika level kehidupan gue akan meningkat lagi. Selalu seperti ini. Gue yakin dengan sepenuh hati semua ini adalah sebuah hal yang akan menghasilkan sesuatu yang baik. We'll see... :)

Thursday, March 11, 2010

how to keep us 'humanized'.

The best thing we supposed to do as human being is, keep contact with peoples who loving us.

Kemaren adalah kepulangan Ladig a.k.a Triani Derista ke Tasikmalaya. She is one of my besties from senior high.

Kepulangan kali ini adalah for good, karena dia udah menamatkan pendidikan sastra germannya di UNY.

Singkat cerita dia minta bantuan jasa nganterin ke tempat kostnya selama sma, berhubung udah lama juga kita ngga ketemu, aku anterin naek motor sembari ngobrol-ngobrol.

Satu hal yang bikin aku surprise adalah, dia yang memiliki karakter keras dan sedikit sassy, ternyata memiliki penghormatan dan rasa kepemilikan yang tinggi dan juga inisiatif silaturahmi yang bagus. Ketika sampai di rumah si pemilik kost, ketemu dengan seorang ibu-ibu dengan panggilan Emih, yang merupakan ibu kostnya. Mereka terlihat akrab dan dari pembicaraan yang aku tangkap, sudah saling mengenal dengan orang tua ladig. Dan ladig pun berbicara dengan takzim selayaknya dia berbicara pada ibu sendiri.

Hal ini membuat aku kagum, Triani bukan hanya sekedar sassy girl, dia perempuan yang menganggap penting orang baik yang pernah singgah dalam hidupnya, meskipun hanya selewatan. Dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga buatku.

Dan aku jadi berpikir... Apakah aku udah menjadi manusia yang baik, dengan menjaga silaturahmi terhadap orang-orang yang menyayangi dan pernah singgah di kehidupanku?

Yang pasti aku akan selalu berusaha menjalin hubungan meski lewat sms. Tapi sejauh ini karena alasan teknis, aku masih belum optimal melakukannya...

Semoga aku selalu diberi kesempatan dan kemudahan untuk mempertahankan kebaikan itu.

life is short.Be wise.

"Life is short. Don't wait your time waiting for holidays or pay checks. Find your passion and start to contribute"

This morning I found an obituary from Facebook's news feed and also twitter that mentioned somebody named Alexander Abimanyu.

I don't know who he is, but since I heard his name from many peoples with different friends circle, I came to conclusion that he must be someone valuable. Many peoples fall into a deep grieve for his death.
As I got another informations, Alexander Abimanyu was a well-known photographer,writer, etc. And Few of my friends are seems related to him.

The line above is his. And to me it's the most motivating words ever. Like he knew how to push your productivity button and also as a reminder that our time could come any time out of predictions. So be prepared. Improve everything you got to make your self valuable as soon as possible. The sooner the better.

So I wondering my self, when will I start to valuable my self by devote all everything I have to the things I passionate for?
I haven't done anything to enhance the value of my life. I still nobody just like everybody at the corner of the street, at the market, at the club... And nobody just even reckon.

Well akhirnya jadi keingetan sebuah pepatah " Gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan karya". Pada dasarnya rugi banget ketika seseorang meninggalkan dunia tanpa ada sesuatu yang khusus yang bisa dikenang oleh banyak orang. It's kinda sad... Dan memang inilah yang sedang aku perjuangkan. Seauatu untuk dikenang oleh orang kelak ketika aku mati.

Tapi menjadi bijak dalam menghabiskan sisa hidup kita bukanlah perkara yang mudah. Dan kadang membuat kita lupa betapa kematian itu sangat labil. Dia bisa datang tanpa memandang bulu, kapanpun dimanapun. memanggil siapa saja, tua maupun muda.

All I want to say is, do everything you like and then finished what ever you start like you don't have any time to postponed it. (Dan ini spesial ditujukan buat kalian dan juga diri sendiri)

RIP Alexander Abimanyu...

Tuesday, March 9, 2010

keep your love alive, your soulmate is on his (her) way to come.

Cinta. Malam dan hujan.. Sebuah momen personal buat gue pribadi. Udah sering dibahas kalau hujan adalah fenomena alam tropis favorite, karena selalu memunculkan perasaan hangat yadda yadda, common things yang biasa dirasakan oleh orang-orang berkarakter sanguin dan memiliki tingkat sensifitas dan romantisme tinggi.

Ada apa dengan cinta? Apa hubungannya dengan hujan...? Tadi gue muter lagu savage garden, i" I knew I love you before I met you". Dipikir-pikir, dalam lubuk hati terdalam, kita pasti merasakan sebuah cinta... Dan khusus bagi yang jomblo, kadang kita tidak tau, buat siapa sih cinta itu?

It made me think, apa mungkin perasaan cinta itu memang ditujukan buat soul mate kita yang masih berada diluar sana, menunggu dipertemukan oleh kekuatan kosmis semesta dan juga hukum sebab akibat?

Gue pribadi ngerasa, ada haru yang sangat dalam ketika menonton film romantis, membaca kalimat yang bermakna kecintaan yang dalam ataupun lagu yang mengalun merdu dengan komposisi lirik yang mega dahsyat, membuat bulu kuduk merinding. Dan gue menyimpulkan perasaan tersebut memang merupakan cikal bakal dari perasaan cinta, namun memang belum saatnya ditujukan kepada orang yang tepat.

Ah... Cinta memang indah. Belum bertemu muaranya aja udah bikin hati berdegup kencang meski hanya dengan membayangkan. Pantas saja kedudukannya sangat mulia diantara apa yang ada di dunia.

Saat ini gue masih belum menemukannya... Namun hati kecil ini sudah bisa terkoneksi dengan seseorang yang mungkin akan menjadi belahan hati. Bukan hal yang mustahil ketika suatu saat dalam sebuah keadaan yang didukung energi universal, meskipun berada dalam kondisi dan situasi yang tidak mendukung... Tokh pada akhirnya cinta akan bertemu pada muaranya.

Maka akupun tidak akan berhenti untuk merasakan dan membesarkan cinta.. Karena mungkin dia sedang dalam perjalanan menuju kesini, atau aku yang menuju kesana. Atau bahkan kita berdua saling menuju dan akan bertemu di pertengahan...

I know I loved you before I met you....

#gue,aku.. Ga konsisten amat yak. :D

greetings from Tasik!

Ini adalah postingan pertama di bulan maret. Aga-aga gimana gitu... Secara februari kemaren mentang2 valentine, gue getol banget bikin postingan. Hihi...
Udah mau dua minggu gue berada di tanah kelahiran. Ini merupakan kunjungan slash kepulangan terlama sepanjang sejarah gue berada di perantauan *caelah bahasanya*

Semua terasa lebih casual dan nyaman.. Gue merasa udah bisa adaptasi di dua lingkungan yang berbeda. Hiruk pikuk jakarta emang ngangenin, tapi alhamdulilah ternyata gue masih bisa santai disini dan ngga begitu ngebet pengen balik ke ibu kotah. Lagian disini tenang, enak banget buat ngerjain novel.. Meskipun masih ada beberapa distraksi yang bikin gue berhenti ngetik dan melakukan kegiatan yang lain.
Oiya... Salam kenal buat yang udah baca blog ini yah, semoga tulisan ringan ini bisa menghasilkan efek hiburan meskipun akan ada beberapa yang menganggap ngga penting dan jayus. Dan yang udah ngasi komen, maaf belum sempet bales... Disini internetan sebatas pake handset.
Kemaren tasik sempet dilanda badai. Dan terakhir gue ngalamin ujan es adalah ketika gue masih sd. Rasanya seperti bernostalgia meskipun diwarnai kepanikan nyokap...

Progres novel sejauh ini lumayan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Gue menulis, melengkapi sambil sekalian melakukan editing dan sesekali dibantu input dari sahabat gue, badhot. Lumayan lah ada kemajuan yang sangat berarti.
Oiya, nama sahabat gue ini aslinya adalah Reni Wulandari. Cuman entah kenapa kita jadi manggil dia badhot. Dia kerja di sebuah rental dvd. Dan satu hal yang membuat dia spesial, dia itu funny dan tau banyak hal tentang film dan musik. Untuk ukuran yang tinggal ditasik, dia tergolong mempunyai wawasan yang cukup luas dan paling berkembang.
Nah, kemaren pas kita nongkrong di susu murni, ada pembicaraan mengenai cikal bakal novel2ku. Aku bahas sinopsisnya satu persatu, dan senengnya dia sangat tertarik dengan cerita gue itu. I know her standard, and all my stories are wnt along with hers. Yaay!

Dia juga ngasi input yang berharga banget dan membuat gue semakin semangat dan bulat untuk mengabdikan diri di dunia kepenulisan. Yeah.. Emang cuma itu keahlian gue yang paling gue pegang. Hihi...

Pegel juga nih ngetik di hape. Hehe... See you around peoples! I'll do my best to keep this blog updated!

Friday, February 26, 2010

L.o.L.

Some drama queen said: Idup gue itu selalu aja dirundung malang... selalu sedih, dan tidak pernah merasakan adanya kebahagian dalam hidup gue yang stuck yadda yadda bla-bla-bla.

Man,
saat ini gue bisa dibilang sedang berada dalam fase hidup yang super basi. Kerjaan belum ada, sedangkan kehidupan terus berjalan dan bills pun terus berdatangan. It sucks at many times. Tapi percaya deh, suatu saat nanti ketika kita berhasil mengatasi semua permasalahan ini, kita bakal sangat bersyukur kita pernah berada dalam posisi itu, karena bagaimanapun dengan demikian kita bisa bangkit dan bergerak mencari solusi.

Dan sekarang, solusi yang sedang gue kerjakan untuk mengatasi masalah ini adalah. gue harus mendekorasi skenario film gue menjadi novel. Ini tidak segampang membuat novel baru. karena harus menyesuaikan dengan cerita dan tulisan yang udah ada. tapi ngga sulit-sulit amat kok. Hanya diperlukan sedikit ekstra kerja keras dan ketekunan untuk melakukannya.

Back to the topic, Mungkin sulit untuk kita tertawa diatas kesulitan kita sendiri. tapi tokh ngga ada gunanya juga dengan merenungi dan murung atas semua itu.Yang ada malah membuat orang jadi kena imbas negatifnya. Selalu percaya kalau masalah ini hanyalah bagian dari roda kehidupan yang akan naik dan turun lagi. SIklus, Man.

Untungnya gue udah terbiasa berada dalam posisi ini, jadi tidak bikin gue grieving banget akan keadaan ini.Well meskipun agak sedikit mengalami penurunan selera humor dan ketawa, but it's okay... masih dalam tahap kewajaran. Every problems has it solve. tergantung kreatifitas kita dalam mencarinya.

Suatu saat nanti ketika kita membuka jurnal kehidupan dimasa lalu dimana kesulitan tengah merongrong... Kita akan dengan riang berkata: L.o.L. I was so stupid that time... kebakaran jenggot hanya karena masalah spele. hihihihi.

Thursday, February 25, 2010

Take my call.

Kadang tidak semua sahabat bisa diajak bicara (baca:curhat). Entah karena permasalahan yang tidak sesuai dengan karakteristik dan pola pikir, atau mungkin karena rasa ketidak nyamanan. Seperti Magic wand di Harry Potter, isi dari topik curhatan kadang tanpa disadari milih-milih sendiri, orang mana yang tepat untuk diajak berbicara hal yang sedang kita rasakan.

Gue pribadi termasuk yang menggunakan feeling dan insting ketika membutuhkan orang untuk berbicara. Dan paling memusingkan adalah ketika kita udah terdesak kebutuhan untuk mengeluarkan keluh kesah,. namun si hati kecil masih tidak tahu mau berbicara kepada siapa. Selalu aja merasa belum cocok. Parahnya lagi orang-orang yang menyediakan kupingnya adalah orang yang tidak tepat untuk diajak bicara.

Juntrungannya adalah mendem perasaan sendiri dan pikiran serta hati pun jadi sumpek dan butek. 

Ah, mau curhat aja susah ya... Mungkin karena pola pikir orang itu diciptakan unik, maka dari itulah permasalahan sangat variatif. Karena Tuhan tidak mau mensia-siakan fungsi maksimal manusia. 

I really need to talk right now.Tapi ngga tau siapa.Aku butuh orang yang tenang,menenangkan.bisa bicara dengan kesabaran.mau dengerin unek-unek.Tapi ngga mau jadi balik membebani juga dengan direction yang over complicated. Yang ada bukannya nyelesain masalah malah bikin semakin runyam. Apalagi ada orang yang bisa stress dan terganggu hanya karena masalah sepele. Garam yang tumpah, misal.. atau ada orang yang pinjem bolpoin kagak dibalikin. Jangan salah, ada loh temen gue yang kayak gini... sepertinya segala permasalahan yang simple bisa bikin dia stress setara dia memiliki anak gadis yang di perkosa. Fyuh....
Ya Tuhan, aku mungkin terlalu banyak meminta, dan sama banyaknya melupakanmu... tapi tolong aku. Kirimkan seseorang dengan telinga dan kata-kata yang sejuk yang bisa meredakan kegelisahanku. 

Ah... Aku tahu semua akan baik-baik saja. Dan mungkin aku terlalu membuat semua ini terkesan masalah berat. Tapi beneran deh... aku butuh seseorang untuk diajak bicara, hati ke hati. Dia yang dewasa, yang bisa berpikir dan bertutur bijaksana. yang bisa memberikan ketenangan meski tidak selalu memberikan solusi.

Dimanakah sepasang kuping itu bersembunyi...? Mungkin dia sekarang sedang berada disebuah tempat yang dipenuhi gelak tawa akibat euforia long wiken.

Call me. I need to hear your voice to tranquilized me. :(


I know it sounds crazy... but i can't help this feeling anymore. :(

Gosh... ga bisa berhenti mikirin, ngarepin, ngebayangin dia. What is wrong with me? :(...

You are unreachable... but you're gettin' closer day by day. 

Rgh.

Stop it.right know.don't let me high.fly.higher.and fallin,harder.it's hurt.

Tuesday, February 23, 2010

This is why i love rain so much.

My home has so many windows. Hampir ke sekelilingnya adalah jendela. Entah apa yang ada dalam benak bokap waktu beliau bangun... cuman yang pasti gue bersyukur banget, karena menurut gue keren. Dengan ukuran rumah yang hanya se uprit, pemandangan jadi ngga kerasa sumpek.

Seperti foto di bawah: Ini adalah ruang tamu, dan sekelilingnya jendela. Tirainya dicopot, lagi di cuci. Jadi keliatan 'bersih' banget. Dan gue suka... lebih baik tanpa tirai sih sebenernya.
Dan kalo kita liat dari pantulan kaca lemari, Ruang tengah ini juga sepanjang dindingnya jendela.


Nah, apa hubungannya dengan ujan?

Dulu... pas gue masi kecil, sebelum bokap meninggal, sore hari kita biasa ngobrol-ngobrol di Paviliun, ruang tengah or di ruang tamu. Nah, entah kenapa momen itu selalu aja kebetulan ujan. Dan meski kita ngga lagi ngumpul2 pun.... Gue terbiasa menyaksikan hujan, mau tidak mau. Karena ngga terbatasnya pandangan gue ke luar. Dan gue sering banget ngabisin waktu bengong sendirian duduk di kursi mandangin ujan lewat jendela. Rasanya nyamaaan banget. Entah, gue ngga ngerti... kenapa gue bisa begitu suka dengan hujan? Aromanya, suaranya... tetesan di genteng. Semuanya bener-bener gue hayati dan gue nikmati.

Rumah gue selalu jadi persinggahan semua teman-teman, baik itu temen abang gue, kakak perempuan gue, gue, dan mungkin adek gue sendiri.

Dari dulu, selalu aja jadi base camp kalo lagi ngumpul atau ngobrol-ngobrol. Banyak yang bilang kalo suasana di rumah gue hangat... dan bikin orang betah berlama-lama duduk dan bercengkrama. Meski kadang dulu almarhumah nenek dan uwak gue selalu aja negor karena terlalu banyak orang yang berkunjung ke rumah, padahal nyokap gue si fine2 aja. hehe...

Mungkin karena jendela itu yang bikin mereka nyaman. Kita bisa duduk santai sambil ngamatin lalu lalang orang...

Ah, itulah kenapa gue sangat suka hujan. Dan kenapa gue sampe sekarang selalu berhasrat untuk bisa mendapatkan kostan atau pun tempat yang punya banyak jendela. Karena selalu mengingatkan gue pada rumah dan kenangan indah masa lalu.

Ntar kalo gue bikin rumah, gue pasti bakal pake jendela sebanyak mungkin. :)

"The Flaming Lips - Do you realize? " A Mystical song.




Do You Realize - that you have the most beautiful face
Do You Realize - we're floating in space -
Do You Realize - that happiness makes you cry
Do You Realize - that everyone you know someday will die

And instead of saying all of your goodbyes - let them know
You realize that life goes fast
It's hard to make the good things last
You realize the sun doesn't go down
It's just an illusion caused by the world spinning round

Do You Realize - Oh - Oh - Oh
Do You Realize - that everyone you know
Someday will die -

And instead of saying all of your goodbyes - let them know
You realize that life goes fast
It's hard to make the good things last
You realize the sun doesn't go down
It's just an illusion caused by the world spinning round

Do You Realize - that you have the most beautiful face
Do You Realize...?

This song i dont know somehow kayak memiliki kekuatan magis. Sebuah lagu yang mampu membangunkan bulu kuduk pas pertama kali gue dengerinnya. I dont know... Lyricnya seolah meyakinkan kita bahwa kita ini berharga, spesial... tanpa harus menjadi orang lain. 

Yang gue rasakan dan gue imajinasikan ketika gue mendengar lagu ini, Gue merasa bahwa seseorang tengah mengagumi gue secara diam-diam. And do you know what? Ketika pertama kali gue mendengar lagu ini, gue 
berusia sekitar 19 tahunan, pertama kali datang ke Jakarta. 

Waktu itu gue kerja di foodcourt plaza Semanggi di restaurant ayam goreng fatmawati. Segala kekhawatiran dan ketakutan tentang masa depan yang berkecamuk, entah kenapa tiba-tiba hilang seketika gue mendengarkan lagu ini. I dont know, i cannot expalin. Dari penyusunan instrumen dan nada, lirik, semuanya seolah memberikan semangat yang bisa memecut rasa kesedihan dan ketakutan. Dan gue dengan seketika seolah mendapatkan kekuatan baru... sama sekali tidak takut untuk menghadapi masa depan, dan gue yakin dengan apa yang gue miliki adalah sebuah kemampuan yang bisa membawa diri gue ke sebuah kehidupan yang bahagia.

Namun karena gue waktu itu masih bodoh (well gue ngga bilang sekarang gue udah pintar juga kale, cuman sekarang udah banyak orang yang bisa gue tanya-tanyain) Maka gue sama sekali ngga paham harus kemana mencari sesuatu atau seseorang yang bisa memaksimalkan potensi gue.

Ngga jauh beda lah dengan dua anak kecil yang di foto atas. Gue merasa, mereka pasti memiliki sesuatu yang spesial, yang bisa dikembangkan dan dikaryakan sehingga dia bisa menolong dirinya dan orang lain. I mean, seandainya aja dia memiliki kesempatan yang sama seperti mereka yang berada di bangku kelas dan di ruang makan yang akrab oleh suasana kekeluargaan dan hangatnya berbagi, tentu mereka bisa berkembang dan memaksimalkan potensi mereka.

Hanya saja sayang... mungkin mereka tidak pernah mendengar lagu The Flaming Lips.. atau mungkin mereka dengar hanya saja tidak mengerti artinya apa, atau mungkin... Sebenarnya The Flaming Lips sendiri terinspirasi dari mereka? 

Mereka entah bagaimana indah dimata gue... manusia dengan keberanian dan ketabahan tingkat tinggi. Mungkin mereka mengeluh... mungkin mereka membenci hidup mereka. But somehow... ada sorot kesabaran dari mata mereka setiap saat gue menatap di pengkolan dan lampu stopan. Dan dari tatapan itu seolah mereka tidak menyadari bahwa mereka itu Indah. Mereka memiliki sesuatu yang sangat indah yang menunggu untuk di kembangkan. 

Ah, seandaninya mereka bisa mengapresiasi lagu ini seperti yang gue rasakan... kemungkinan mereka bisa menjadi manusia yang lebih baik. 

I used to be like them in Jakarta. Homeless, ngga ada duit buat makan... but i keep believing that my self is much worthy than just become a waiter. Or administrator. or shop keeper. Deep inside my heart, i know the value of my life is soo much expensive than what I am at that time. 

Dont stop believing and wake up. You are beautiful.....

Wine and Relationship

Wine is a luxurious liquors. Meski for some people ini hanya merupakan daily drinks tapi mungkin bisa dikategorikan sebagai minuman spesial yang membutuhkan proses pembuatan yang lumayan rumit dan panjang, dan hanya di minum pada saat special ocassions. Semakin lama waktu fermentasi maka semakin mahal dan bagus kualitasnya.

Wine biasanya digunakan untuk menjamu seseorang spesial dalam sebuah acara spesial. Meski memabukan tetapi selalu dalam konteks seremoni, bukan sebuah pelarian keterpurukan. Merayakan sebuah keberhasilan, pernikahan, pertunangan dsb. Well im not going to discuss about wine anyway... karena gue bukan expert di bidang ini. Satu-satunya merk red wine yang gue tau adalah Davidov. Err-satu lagi. Moet Cahndon (kalo ga salah nulisnya :D)

I'm here talking about a relationship, dan juga hubungannya dengan Wine. Seperti yang udah di jelaskan bahwa Wine semakin mahal dan berkualitas ketika dia mengalami masa penyimpanan dan fermentasi yang cukup lama. Ini dinamakan prosesi yang bisa membuat wine tersebut berharga.

Simple nya kita kaitkan dengan sebuah relationship. Banyak yang hubungannya kandas di tengah jalan dalam waktu yang relatif singkat disebabkan oleh proses perkenalan pribadi masing-masing yang terbilang singkat. Disini bisa disimpulkan penilaian dilakukan hanya dari luaran masing-masing tanpa ada peninjauan karakter lebih jauh.

Mungkin tulisan ini tidak akan panjang lebar, namun dengan belajar dari proses pembuatan Wine, maka hal tersebut bisa diaplikasikan kedalam sebuah hubungan.

Tidak ada sebuah hubungan yang berhasil berdiri melalui sebuah proses yang instant. Meskipun susah, but you should try to believe it. Sebuah hubungan cinta biasanya akan sangat kuat ketika masing-masing individu melewati banyak hal bersama baik itu sedih dan senang. Dengan demikian ada penyatuan chemistri dan juga pengertian kepribadian masing-masing. Apa dengan demikian ini menjadi sebuah jaminan langgengnya sebuah hubungan? Tentu tidak... kembali lagi ke pribadi masing-masing.


Namun intinya, mem-fermentasikan-or kalo kata Helen dalam Kissing jessica Stein, Marinate- relationship dengan proses, maka kemungkinan untuk mendapatkan sebuah hubungan yang sukses bisa mencapai sembilan puluh persen. Sepuluh persennya adalah jodoh dan takdir. Meskipun persentasenya sedikit, tetap hal itu memegang peranan paling penting.

Yah, semakin lama proses dan pengenalan dilakukan,. maka relationship itu pun akan semakin 'eksklusif' dan mahal. Seperti Wine, semakin tua umur wine itu digunakan untuk menjamu seseorang, maka sudah bisa dipastikan orang itu bukanlah pribadi yang biasa-biasa saja.

It's so unstructured...
 But the most important thing is i've made it wrote down. Intinya udah bisa di cerna kan? Yang pasti jangan hiraukan cangkang.. tapi lebih liat ke manfaat isi.

Selamat tidur, Blog. I need to collecting my fairy dust buat menghayal malam ini, nemuin seseorang disana yang diam-diam gue kagumi. Geez, ngga nyangka ternyata dia such a big fans of arts and kids, and animal. Tapi sayang dia..

Ah, forget it. Silahkan bermimpi lagi, Lei. :P

Queen of my heart.

She is the most special women in my life. She is my mom. Well, (hampir) semua orang pasti beranggapan bahwa Ibunya lah yang terbaik di dunia. Ya, ya. Kita berhak kok untuk merasa demikian, karena bagaimanapun se-carelessnya seorang Ibu, dia pasti membesarkan anak-anaknya dengan mengerahkan segenap cinta dan kasih sayang kehidupan.

But...
Bukan karena she is my mom lantas gw menobatkan dia sebagai the best Mom in the world. No. But, based on my research and observation, gue menyimpulkan beberapa hal yang dimiliki my mom sehingga gue berani mengganjar beliau dengan predikat 'Ibu Terbaik;. So here are the reasons:

1. My mom never ever been involved in any kind of gossip activities, dan malah cenderung menghindari. (This actually the most common things that a mom usually do. Gossiping with and about peoples. )

2. She never ever complaining about our life, even how miserable it is. Yep. She always been able to manage our financial plans. Membagi pemasukan yang sangat minim untuk bisa memenuhi kebutuhan kami berlima. Ralat, berenam with her. Yea we're all such a big family. I have one oldest brother, two older sisters and one youngest sister. And as my dad passed away, we were stil very young. My sister was aged ten month, me my self was five to six years old at preschool education, my older sister was in the middle of elementary school,my oldest sister was  in Junior high same with my oldest brother. Untill we're all got finished our education, eventhough just untill Senior High. Well. It's a huge effort of her has been made for us, such a great sacrifation.

3. She never hesitate to devote her self for her sister in law without less any respect like her own sister. Taking care of her in any kind of condition meskipun statusnya hanya sebagai adik ipar karena my dad has passed away long time a go, tapi my mom selalu dengan tulus dan penuh kasih sayang merawat kakak tertua dari bokap. Nyokap tidak pernah membedakan yang mana saudara asli yang mana saudara ipar.

4. My mom tidak pernah pamrih akan apapun... 

Dan alasan mendasar lainnya. Tapi empat alasan yang dikemukakan di atas tentu udah mewakili kategori untuk seseorang bisa menjadi Ibu terbaik bukan?

Ah, Ibuku seorang wanita yang sholeh... baik hati, lembut, penyabar. Tidak mau menggunjingkan atau menjelekan orang lain. 

Well meskipun demikian Ibuku bukan malaikat. Somehow dia pasti membuat kesalahan sebagaimana fitrahnya sebagai manusia. Namun sejauh ini.. kesalahan yang bisa dicerna oleh semua Inderaku, hanya satu. Dia tidak menikah lagi untuk kebaikannya sendiri. Entahlah.. apa karena memang keadaan yang belum memungkinkan, atau memang Ibu terlalu malas untuk mencari pengganti?

Yang pasti me personally would be okay if she wants to try another relationship, normal and legal relationship with a new man. Well here's another point: My mom is not a flirtatious women. :)

Monday, February 22, 2010

Running out of Fairy Dust.

I think I almost lost my childhood. See, I'm all grown up now! Tentu aja secara fisik dan usia gue udah dewasa. But somehow ada bagian yang tidak seharusnya ikut dewasa! Rrgh!

Biasanya gue selalu bisa dengan mudah menggambarkan atau mengimajinasikan sesuatu, semisal jalan pulang ke rumah atau ke kamar seseorang.

Jadi gini, dulu kalo gue lagi kangen sama seseorang, sebelum tidur gue selalu memejamkan mata dan membayangkan gue keluar dari kamar dimana gue tidur saat itu, dan gue akan berjalan dengan memvisualisasikan tempat-tempat yang biasanya dan harus dilewati untuk sampai ke orang yang gue kangenin itu. Biasanya gue menggunakan cara terbang. Jadi visualisasinya itu reel banget! Gue melihat belokan jalannya, bangunan yang dilewatin, sungai, halaman rumah orang lain, dan sebagainya. bahkan gue melakukan apa yang seharusnya dilakukan di dunia nyata: buka pintu, copot sepatu.. dan sebagainya. Lantas setelah sampai gue akan berdiri dan menyaksikan orang yang gue kangenin itu tidur dengan damai... Dan biasanya rasa kangennya akan sedikit terobati.

tapi tadi malem, gue berusaha sangat keras untuk melakukannya, dan alamak... yang terjadi hanya gambar ngga jelas dengan bayangan bolong sana sini!! Help!! Gue ngga bisa menghayal seperti dulu lagi!! huaaa... mengerikan! Jangan sampe deh untuk seterusnya! semoga itu semua terjadi hanya karena gue lagi banyak pikiran aja...

Ya , gue yakin semalam hal itu terjadi karena gue lagi banyak pikiran aja.

Tapi kalo misal ternyata kekhawatiran gue terjadi, Kemana gue harus nyari Fairy Dust...? :(

Saturday, February 20, 2010

Waiting for the good news.

I just cried a few hours a go as this picture is taken.   Remembering my mom and my little sister while i had my dinner, It's kinda sad. There is something that i regret about my life, because i cannot watching them closely and intensively.  (well it's not too obvious if you see this pictures, aight? well, camera loves me. What can i say? *grin*) Gue kangen nyokap dan pengen menghabiskan quality time sama adek gue. I just, feeling guilty for her. Tadi gue merenungkan, ternyata hidup adek gue berat... tinggal berdua sama nyokap (secara teknis sih bertiga sama abang sulung gue, tapi dia jarang ada di rumah, dan sepertinya ngga begitu merhatiin adeknya. Dia lebih introvert dan keasyikan dengan dunianya sendiri. As far as i observed.) Dia kesepian. Masa remajanya dia lewatin dengan bertanya-tanya, tanpa ada yang bisa ngasih jawaban yang memuaskan. I do really feling guilty... disaat dia butuh seseorang yang bisa membimbing, gue lagi sibuk-sibuknya menata masa depan. She has been so lonely for too long. :(

Ada perasaan kosong, dimana gue seperti berjalan di lorong gelap memikirkan  nyokap dan adek gue. Well, for me personally I dont have any qualms about my future. All i need to do Is be patient waiting for the good news coming. Well she is on her way to come. Mungkin untuk beberapa bulan kedepan kehiduan gue akan basi. Tapi gapapa, gue akan mengisinya dengan produktifitas nulis. 

Oh ia,gue belom cerita perihal hasil meeting kemaren sama Mbak Vera (baca: Editor Gramed!:D) So far dia suka sih sama jalan cerita yang gue jabarkan secara oral, namun dia pengen liat dulu gimana cara penulisan gue... Well, I have no doubt about the way i telling the story through writings. Not as good as the former famous author sih -not yet- tapi ya enak di baca lah.. :P
Dan, another good news is, aku mengajukan satu judul Teen-lit ( yeah. TEENLIT!) dengan judul "Clumsy In Love" The story about a broken heart turned to be a whole heart. Hehe. Ya intinya mbak Vera tertarik dan meminta gue segera menyelesaikan cerita ituuuh... duhh, senengnya belum jadi pun uda di minta. Jadi sekarang tugas gue adalah membereskan si pre wedding, terus si Restu dan Lana, dan setelah itu baru deh si Teenlit. 

Just be patient ya Lei. Tahun ini lo bakal jadi A Fabulous new comer aouthor. Bukan bermaksud sombong, but I'm confident with my self. Beda looh. xixixi.

Sometimes you will feel this feeling: an emptiness. But dont let it eating you alive. Wake up and smell the good feelings as you be able to get over it. Jangan terlalu larut dalam perasaan hampa. Mending lo bangun dan melakukan sesuatu yang menghasilkan. Entah itu cuci piring, makan, menggambar, nulis, apa aja ! Yang penting waktu lo ga kebuang sia2 dengan duduk bengong mandang tembok kosong. Time is running, and you shuld race your self if you wanna be the winner. 

Ah, anggap aja ini ocehan gue doang.. tapi kalo misal ada yang bisa di ambil, ya ambil positifnya aja deh. Berbagi apa salahnya toh? :)

Friday, February 19, 2010

Mother, how are you today?

Mom,
I miss you.  I dreamt of you yesterday. Every single time i come home, we never have any quality time to be spent together. I miss you, mom... and i'm so sad to not be able to watching you everyday. I want to taking care of you completely. Pray for me, hope the time comes any sooner.

Thursday, February 18, 2010

Wish me luck!

The ugly duckling doesnt have any money even just for printing his novels and the transports money to meet the editor. GRAMEDIA EDITORS. Today i will show my novel to Mbak Vera. Hope she likes it. Hope Gramedia love it.

Please God... Help us.

Wednesday, February 17, 2010

Fugly Duckling.

look at this picture...

 
 taken: As i posted this blog.

It's me. So fucking ugly. Yeah...

I may say this is the hardest month of my 2010. Still with the same mourn: BROKE. Being out of livelihood makes me stressed out. Geez... 

So this picture is taken while i'm trying to put my best effort (really?) to finished this. Keliatan banget ya suntuknya? 

Proses penulisan novel gue ini bener-bener membutuhkan tenaga extra. Why? karena distraksi yang ada di mana-mana, belum lagi mood yang naik turun karena mikirin hal lain juga. 

Pagi ini gue dapet email dari bagian keuangan 'kantor' yang mengabarkan bahwa posisi team kita sudah ngga se 'macan' dulu lagi yang diakibatkan oleh persaingan antar penulis yang sangat ketat. 

Lantas gue berpikir... sebenernya gue udah dari dulu pengen berhenti jadi penulis sinetron (well, at least break gitu) dan fokus menyelesaikan novel2 gue, just old story yadda yadda yang sering gue bahas. Tapi ya kesempatan ternyata belum datang juga. Tapi gue sadar sih, kesempatan itu bukan untuk di tunggu, tapi di KEJAR. 

Dan makanya, gue sekarang ini sedang memfokuskan diri untuk menamatkan novel gue. Mungkin, akan terbit sebelum film nya di rilis. atau siapa tahu film duluan yang terbit? Hanya Dia yang tahu.

Mungkin si Fugly ini suatu saat nanti akan berubah menjadi beautiful Alei. Tinggal nunggu waktunya aja. This Fugly writer will turn to be a beautiful Author.

Ok let's cut this crap, move your ass and back to your work! *SPANK!*

Monday, February 15, 2010

Valentine's Day=Valentine Ungu.

I just surprised as i watched this awesome movie in BSD today. We (me, MM, kekeh) went there through a very hot middle noon by motorbike. And i got dizzy because the road is so grumbling with holes everywhere, and the sun so shiny right upon our head.

Ok, back to the topic, i have one story titled Valentine Ungu or Purple Valentine. And actually i should be proud to my self because there are some familiar part of the story, when (God, as usual, i always forget people's name, moreover a character in the movie) these-girl-who-neurotically-crazy-and-too-busy-to-taking care-people-rather-than-herself- threw a party themed 'I hate Valentine" scene. So, the similarity is, the main idea of my story tell's about peoples who desperate with love, had sucks relationships, or being single in Val's day. So, there are four peoples, best friends, living in the same house. They are all working and have a good livelihood. (Sentimen deh kalo nyentil masalah 'penghasilan' ini. :D) as the Valentine day comes, suddenly something came up and put them into confusion about their love life in this term is their sexual life.

They dont want to end the Val's day in a desperation. However they are famous and have a good image in the public's issues. Well, for simple in their social live environments. so they try to matchmaking them self one with another. And the twist is coming as they realized their self that they are dont fit one with another. And they decided to not having the dinner, and decided to enjoy the Val's nite by all alone. But out of the blue they got information that mentioned about this "Purple valentine' as a dinner theme for those people who is single, gay and lesbians. Yesss, this is the party for the single gays and lesses. Lol. So four of them are accidentaly meet in the party, and finally they realized that they are loving each other, but in a now formations. Male to male, female to female. xixixi.
I think, it's just a sweet story, and i will develope it for next year valentine. :D Yeah, i will be productive this year. After i finished my Pre Wedding, then i will continuing my second novel. I havent got the title yet, but soon i'll find it out.

Ah, aku seharian belum mandi. :P Yakkk, efek merugikan dari bokek ya kayak gini... males ngapa-ngapain. heuheuheu...

Sunday, February 14, 2010

I want to break free!!

I need to rent my own room. I guest, in a desperate way. While I don't have any income in past two weeks, all the sudden boredom are avalanches me. Fakkk. I feel like i'm dead louse a.k.a. mati kutu kagak bisa kemana-mana coyyyy.

Argh...
My lil sister is a soon to be a Junior High fresh graduater. And i don't want her to end up her teenager period as an unemployed girl who just sitting back at home listening to the local radio with lame musics until somebody come to marrying her. Well, not all the locals are lame, but mostly.. yes. And it's bad for your bright future. Ok, ok. I'm just making up the story. Puas?

I mean, I have to earn lots of money to get her enter to the university, while now my goddamn livelieho' is just sabotaged by another writer. Ok, I'm making up again!! It's all because I'm not that good in writhing the syinetryon.Blahhhh. Man, I can't hold it any longer!! Well I'm the only one who can change this shitty situation into a better one, i know. And I'm too much making excuses. Just finish your novel, send it to the publisher, and soon you'll have to say adios to the poverty. I know that. I know!!! But why you just whining around complaining about your miserable weekend, eh?? BECAUSE I'M BROKE!!!!






Ah, bollocks.

Black Valentine.

What a scary title! as if I'm all that desperate in celebrating the Val's day. Well, i feel a bit sad. I dont know... couple days behind, i feel there is a hole in my heart. Like I'm a dust blown by the wind.

I need to say 'I love you'. But.. who is that person? I mean, I'm all alone... nobody asks me to go out. Poor me...

I try to not pitying my self... but It's kinda more pathetic to be pretend that I'm all okay. Well let's blow the candle and keep the silence hide my tears.

Valentine... Will next year somebody give me a box of sweet chocolate with a red rose as the love symbol? Now I claim my self as a 'pathetic'.

Saturday, February 13, 2010

Aku ingin pacaran.

" Aku ingin pacaran, Mama. Besok Valentine."
" Besok hari Minggu, Sayang."
" Tapi tanggal empatbelas..."
"Setiap bulan memiliki tanggal empatbelas..."
"Tapi ngga setiap bulan memiliki Valentine, Mama..."
" Maka dari itu kasih sayang tidak harus di hari Valentine, dan tidak harus sama pacar saja."
" Maka dari itu Mama cerai sama Papa?"
"Kenapa kamu berkata seperti itu? Mama nggak ngerti isi dari kalimatmu?"
"Karena Mama terlalu sering membagi kasih sayang... ke semua orang, bukan hanya Pacar."
"Kasih sayang itu universal, dan Papa itu suami Mama, bukan pacar."
" Oh... apa make love juga bisa di universal-kan seperti halnya berbagi kasih sayang?"
Shut your mouth and go to your room! Mama ngga ada waktu buat meladeni pertanyaanmu yang ngga berbobot! Dan sebentar lagi teman mama datang. Tolong jaga sikap kamu, Aida!"
" Mama mau membagi kasih sayang dengan teman Mama?"
"Ini urusan orang dewasa! Tugas kamu hanya belajar, belajar dan belajar!!"

Aida pun memasuki kamarnya sambil tertunduk... Tidak lama kemudian bel pintu berbunyi. Mama merapihkan rambut dan menyapukan lipgloss. Seketika Matahari berkilauan di sepasang bibirnya yang mulai turun.

Dari celah pintu kamar Aida mengintip. Mamanya dengan ramah menyambut temannya... dan berbagi kasih menjelang hari Valentine, di kamarnya tanpa busana. Aida mengeluh dalam hati.

"
Huh... Mama curang."

February Rain, and Me.

It's a cloudy day. I'm lovin'it. February... And tomorrow is Valentine's day. I need to concentrate to my soon to be publish novel... but i dont know somehow it's all seems hard to be finished. Cerita udah rampung, tapi kok ya halamannya masih kurang? i have to enhance and increase the pages. Menambahkan sisipan-sisipan tanpa merubah main story, and it's kinda difficult.

Damn,
it's all because i'm broke perhaps. There is no penny in my pocket, at all! Tabungan juga udah ludes... sedangkan kerjaan dipindah tangan ke orang lain. Shit. It's happen over and over again. Huff... What should i do?

Satu-satunya harapan adalah sisa honor menulis skenario film yang masih ada setengah lagi. Seandainya itu bisa turun sekarang... mungkin aku bisa segera keluar dari rumah membosankan ini dan memulai hidup baru, dan produktif menulis novel. Hey.. ini rencana dari tahun jebot masih belum terlaksana juga!? Argh...

Eforia rumah Mertilang sudah berkurang. Apa yang hilang ya? Kemarin Timmy dateng dan dia bilang kalau rumah ini sudah tidak serame dulu lagi,
Iya sih... aku ngerasaiinnya. Sekarang rasanya sepi, nothing makes us excited kecuali ANTM, itupun kadang bikin gondok karena macet di tengah-tengah. Jeko dan Lince juga udah mulai membosankan... apalagi makan siangnya. Huaaaaaaa.... aku ingin segera keluar dari Mertilang ini!!! >_<

Mungkin kita udah sampai pada titik jenuh... atau karena kita sekarang sedang ada di titik nol alias bokek?? Haha.. i dont know either. Yang pasti rumah Mertilang bener-bener anyep. Mungkin di kutuk Agnes kali ya? hahaha... emang siapa Agnes? dia yang berbuat dzolim ke kita kok ya dia yang ngutuk. Lol.

Arrgh. Memang aku ini tolol. Terus aja mengeluhkan dan empot-empotan ketika ingin menambah halaman novelku. Padahal tinggal kerjain aja apa susahnya sih!? KARENA GUE BOKEK! dan bokek bisa menyebabkan kejenuhan akut dan berimbas pada hilangnya semangat dan kreatifitas menulis! hahahaha...

Tapi tapi tapiii... bayangkan dong keuntungan apa yang didapat ketika lo berhasil menerbitkan novel lo, Lei? You'll be famous!
Wait. Speak of the devils, kemaren Si Kekeh dan Mm menyarankanku untuk menjual putus aja Novelku itu. Dan sangat tidak menyarankan sistem Royalty karena aku penulis baru. What was on their mind....? Iya sih mereka bilang itu menguntungkan aku karena Gramedia bisa mengalokasikan uang yang seharusnya dijadikan royalti, untuk mempromosikan Novelku.
Tapi, bagaimanapun Novel gue nantinya akan menjadi sumber uang Gramedia, maka mereka pasti akan mempromosikan dong, meskipun memakai sistem Royalti? Ah.. ngga ngerti deh. My Instinct says that i have to take the Royalty payment. Karena aku yakin my Pre Wedding bakal meledak di pasaran. Iya memang, ini bukan masalah bagus atau nggak, tapi ini adalah masalah laku atau ngga. Well, i believe with my instinct. My novel will be on the best seller catalog. :D

Hujan... turun lagi dong? tapi jangan bikin Jakarta banjir ya...? Kasian orang-orang baik dari golongan ekonomi rendah... gapapa deh mereka yang kaya dan berperilaku rakus dan animalistic, mereka pantas mendapatkannya. Tapi jangan orang yang baik-baik...

Tuesday, February 2, 2010

Hey, i miss you!

Ah, Blogspot!

I just cant stop smiling. :) it feels like i found a precious treasures when im reading all my old stories. And it's written past two years a go.

Yep, today is February. (Yet again) haha. Hmm, apa ya? im speechless. so many things has happened to me, super fabulous dan menyenangkan, dan ada juga beberapa yang menyedihkan. Dinamika hidupku semakin seru! Teman baru, sahabat bertambah... pekerjaan.. getting better so far. Novel in progress. Dan juga film. YEP I wrote a movie script!!! Yaayyy.. hahaha..

geez, i really grateful to Him, karena Dia masih mendengarkan permohonan dan do'aku. Ya mimpi itu semakin dekat.. untuk menjadi seorang penulis. Semua itu berkat seorang perempuan baik hati bernama Alberthiene Endah. She is amazing! Karena beliaulah aku bisa mendapatkan kesempatan untuk menulis skenario film. Ah,.. Dengan ucapan terimakasih aja ngga bakal cukup mengungkapkan rasa sukurku bisa kenal dengan beliau. Everybody recognized her as a very famous writer.

Aku sekarang masih di mertilang. Yep... rezim kumarisme sudah berakhir. Dan kini kami lebih nyaman berkerja,. selayaknya seperti keluarga. Aku sangat lega... akhirnya semua ini bisa dijalani dengan sepenuh hati. Meski masih menulis scriot sinetron, tapi ternyata banyak banget ilmu yang bisa aku dapet disini, sebagai bekal untuk bisa menjadi penulis yang bagus.

How about my love life? :)
Many things happened actually. i dont know. is till havent found what im looking for. Maybe im with somebody rite now. But i really dont know, apakah dia akan menjadi seseorang yang aku cari selama ini? entah lah, untuk sekarang aku merasa nyaman dan hubungan kita berjalan baik. Aku hanya bisa menyerahkan semuanya pada yang Maha Mempunyai Kehendak. apapun kehendakNya dalam hidupku ini, aku pasrahkan...

Hey, now im 24 years old. Dan aku masih belum mendapatkan achievement apa-apa! well, kecuali nanti film itu udah tayang dan ada namaku di credit titlenya. Okelah, bisa aku bilang aku udah dapet achievement, tapi kan nothing absurd in this world.. ada kekhawatiran suatu hal terjadi. Entah itu diundur, di rubah, or dibatalkan. Tapi, its okay.. aku percaya apa yang terjadi dalam hidup ini selalu menyembunyikan hikmah dan makna terbaik untuk manusia, karena Dia lah yang menjadi Pengatur atas jalan dan bersirkulasinya semesta ini.

Intinya, i'd like to be getting wiser from age to age. So, help me God. I know human is the source of uncertainity. Tapi setidaknya aku berusaha untuk menjadi manusia yang konsisten dengan kebaikan.

Jika kelak aku menjadi penulis terkenal... Aku akan selalu mengunjungi blog ini dan mengingat, bahwa aku adalah manusia dengan kebaikan. Tidak akan popularitas merubahnya. Amin. Semoga...

Well, it's february 201o. Life has so many changes. But not my self. Im still the old Alei.. :)