mampir dan mengintip

Tuesday, March 18, 2008

Nervousness Increase Stupidities..

when your heart is pumping faster than usual, and your sweat drain so hard, ruangan serasa menyempit dan kepanikan melanda kepalamu. semuanya seolah menjadi kabur dan perasaan menjadi tidak menentu. ada seorang yang bijak memberitahu gw, bahwa ketika seseorang dalam keadaan gugup, maka dia akan menjadi bodoh. dan memang ebnar adanya... kita jadi tidak tahu apa yang harus di perbuat, lantas mencari-cari cara untuk menghilangkan kegugupan itu dengan bergerak secara tidak emnentu dan bisa menimbulkan kesan ackward..

Sunday, March 9, 2008

Terus... Teruslah Menari.

terus...
Teruslah menari.
jangan biarkan panggung ini dijeda sepi
karena nyawa kita adalah tepukan tangan dan imajinasi yang berkelana bersama serenada.
beratus deret kursi tidak pernah lagi diduduki.
pertunjukan kita sudah tidak diminati, namun jiwa masih saja haus menghentakkan kaki dan jemari.
Terakhir sambutan adalah lemparan telur busuk dan caci maki. Sempat aku bertanya, ada apa dengan sandiwara ini? kenapa semuanya mendadak kering dan kerontang dari gelitik kekaguman..?
dari belakang panggung mari kita berlutut.. sibakkan layar dari jala laba-laba dan debu.
meski jiwa kita diacuhkan bahkan oleh sepasang mata, kita tidak usah perduli. Mari kita lanjutkan menari. Dan jika kelak kaki kita terperosok menginjak papan panggung aus, kita jadikan saja sebuah lelucon konyol sebagai intermezzo dari sakitnya menjadi tidak dianggap.

Thursday, March 6, 2008

adakah rahasia sebuah ilmu untuk hidup diam tanpa riak emosi mengusik persemedian dalam sendiri...?
Alangkah terbata aksara berkelana, buih dan debu saling berlomba mengesatkan mata dan memedihkan panca indera..
Aku salju digeliatnya lidah api buritan neraka. Dalam jarak bermiliaran cahaya aku harus menghilang, tanpa tahu apa dan siapa yang telah membinasakanku, Dalam salak suara seolah anjing menghardiku, dan akupun mengkerut menjadi sebesar biji sawi..
Seperti ... seperti.... seperti hal yang tidak dapat tergambarkan.
tidak disini tidak disana tidak dimana-mana, tak ada ruang untukku menjadi sebuah nyanyian utuh nan merdu.
Aku memerlukan kamar gelap dan pengap tapi sendiri serta nyaman,.
selayak semak yang menggelinding dipadang pasir, riak kegelisahan meluncur tanpa pamit, dan kulitku ditusuki jarum dari pori ke pori. ( satu lagi tangan setan kecil menjambak empat ratus helai rambutku, dari kejauhan siluman tanpa kepala melempariku dengan telur busuk, menarik celanaku, menunggingkan pantatku dan memukulinya sampai merah dan akhirnya menyeretku kesebuah panggung yang disoroti ribuan megawat cahaya lampu dengan billionan pasang mata menyoroti tingkah aneh ku dan menganggapku sebagai mahluk tergila dan terbodoh)
anda puas..?