mampir dan mengintip

Thursday, March 25, 2010

Happiness will never stands alone.

Meskipun kebahagiaan datang dari dalam diri kita sendiri, dan dari bagaimana kita mengatur hati kita, tapi bagaimanapun kita memerlukan orang lain untuk membantu kita mengeluarkannya. Seseorang yang konsisten, fokus tulus dan tau alasan yang kuat kenapa kita pantas untuk merasa bahagia.

Happiness will never stands alone...

i dont know. i feel lost here, just woke up. i'll rewrite it another time.

Monday, March 22, 2010

My life at ground zero.

Still. in an underdog circumstance of my life. This is the third month, March... of my lousy days. Well, i'm still keeping up my life as normal as i can, dan berusaha untuk tidak menjadi orang lain.

Just, wow. Itu kalimat yang bisa menggambarkan bagaimana fase kehidupan gue saat ini. Bukan menyedihkan, cuman challanging. Dan gue terpacu untuk keluar jadi pemenang.

Kadang ketika kita melihat orang yang sedang dalam masalah, kita bisa dengan mudah mengemukakan solusi alternatif dari A sampe Z. Dan kalo misal orang yang kita kasi solusi itu ngga males dan open minded, tentu dia akan mempertimbangkan dan berusaha untuk menjalankan cara dari jalan pemikiran yang masih netral.

Dan sekarang, gue sedang dalam masalah. Thx God.. gue masih bisa berpikir normal, dan selalu positif thinking. Memang ada beberapa kali gue berpikiran negatif dan merasa ... apa ya? Eneg, gerah.. dan sebagainya, oleh permasalah hidup yang merongrong ini. Tapii... setelah gue istirahatkan dan tenangin pikiran, semua ternyata memang ada jalan keluarnya, selama kita mau bersabar dan ngga putus asa. Jalan keluar pasti bakal muncul.

Kemaren gue udah mencari tempat baru. Sebuah kamar kontrakan yang sangat bagus! Gue langsung jatuh cinta ketika membuka pintu dan melihat keadaan didalamnya.
Oh ya, dalam menjadi perantauan, hal yang paling menyenangkan bagi gue adalah ketika kita mencari tempat baru. Hunting kostan gitu.,, Gue selalu excited dan bersemangat biarpun naik motor dan kepanasan. Entah lah,,. hal itu seolah merupakan sebuah pengokohan jati diri sebagai perantau, dan suatu saat akan jadi salah satu bagian yang menyenangkan dalam sejarah kehidupan kita.

Well anyway...
Kamar itu bukan kostan, tapi kontrakan. Ngga ada satupun barang yang bisa gue pake. Kesimpulannya, gue harus beli2 kasur, lemari baju, dan juga meja. Itu yang mungkin sekarang ini menjadi kebutuhan utama. Tapi kenapa ya.. gue sama sekali ngga keberatan? Gue malah merasa tertantang dengan kondisi itu. Bayangin deh ,. ruangan serba kosong, dan gue hanya punya meja buat nulis? It's awesome! kayak mengikuti sebuah reality show gitu... hahaha. Lebay.

Yah, intinya gue udah mutusin untuk tinggal disitu, dengan segala kesederhanaan, sambil merampungkan novel. Kita liat perlu waktu berapa lama gue memenuhi kamar kontrakan gue dengan barang-barang.

From now on, im restarting my life from zero-all over again. Bener-bener dimulai dari nol.. seperti pertama kali gue dateng ke jakarta. Lupain sejenak gaya hidup yang nyaman, dengan kamar ber AC, fasilitas super nyaman... It's time to move on to the next level of my life.

We'll see... :D

Saturday, March 20, 2010

Sepotong Kenangan Dalam Hujan.

ni adalah cerpen yang gue buat taun lalu... Enjoy!

Sepanjang jalan dalam deraan hujan, aku terus menerus mengulas senyum. Mungkin jika dihitung dengan jari, aku harus mencari manusia langka yang mempunyai buku jari lebih dari sepuluh. Atau bahkan mahluk selain manusia? Kaki kelabang mungkin baru bisa mewakilinya).  Bulir-bulir air menerpa wajahku cukup pedas. Tarikkan mesin motor yang aku kendarai melawan arah jatuhnya hujan dengan sudut yang cukup tajam dan membuat hujaman air seperti serbuan seribu jarum. Tapi aku tetap tersenyum. Aku akan menemuinya sore ini. Pakaianku sudah seluruhnya basah. Dingin mulai menyusup sampai sumsum tulang belakang. Tapi cinta ini masih berupa bara, biar redup tapi masih mampu menghalau gigil. Sejuta selingkuh dan penghianatan tidak mampu membuatku surut mencintainya.. Apalagi hujan? Kedua-duanya berada dalam deretan hal yang paling aku kagumi di dunia ini.
Roda-roda kendaraan menggilas genangan air yang meluap dari comberan serta saluran pembuangan jalan dan menerpa wajahku. Entah kenapa malah membuatku merasa bahagia! Aku malah mengibaratkan diriku seperti air limbah itu, datang dari sebuah kemegahan langit untuk menjadi hina di lantai bumi, dengan tujuan menempuh perjalanan jarak dan waktu untuk kembali pada kemegahan berikutnya: Samudera.

Aku terus memacu sepeda motor melawan angin, membiarkanku larut dalam sensasi bahagia. Seperti anak Indian yang berlarian di lapangan luas, bertelanjang berjingkrakan menarikan do'a memuja hujan. Dalam benak, tanpa sengaja berputarlah sebuah film usang bernilai sejarah tinggi. Setidaknya diantara deretan film kenangan masa hidupku, rekaman saat-saat bersamanyalah yang tidak akan pernah bosan aku tonton. 
Masa-masa yang bergelimang kehangatan mentari  dan melimpahnya aroma rempah dari pundaknya ketika dia mencium keningku sebagai ucapan selamat pagi, deretan giginya yang rapih ketika tertawa lepas membicarakan kejadian konyol yang kami temui dalam menghabiskan siang hari, kemarahannya ketika aku lupa membawa handuk ketika mandi, peluk cium ketika kami akan berangkat menuju alam mimpi. Dan hampir di banyak malam, aku tidak pernah bosan memandangi sepasang matanya yang damai terpejam, berharap dengan was-was, adakah diriku didalamnya, bermain dengannya di taman mimpi? Aku juga teringat betapa hangatnya mendapatkan telpon dari dia, meski hanya sekedar untuk memarahi karena lupa mematikan lampu kamar mandi ketika aku pergi. Setidaknya kenangan-kenangan itu sangat sakti sehingga bisa menjadi asupan yang cukup besar untuk menutrisi jiwaku dalam menjalankan hari. 
Ah, dua tahun ternyata begitu singkat. Namun aku berputar dalam poros waktu yang teramat lambat. Cinta ini sudah jadi karat, lebih parah lagi tenggelam didasar palung yang amat dalam. Air laut membantunya semakin akut.  Sedangkan dia? Baginya masa lalu adalah sebuah ruangan yang bisa membuat orang menjadi super sentimentil. Maka jangan pernah berani memasukinya, karena masa depan menawarkan sesuatu yang lebih menyenangkan. Aku menjadi seorang idiot yang berbanding terbalik dengan dirinya yang teramat pintar memanipulasi siklus patah hati.

Mungkin dia tidak tahu, hal yang paling menyakitkan adalah ketika aku harus pergi dari sisinya. Kalau boleh jujur, aku benci saat dimana pagi datang dan rutinitas menjelang, menarikku dengan paksa dari selimutnya dan juga kesenangan melaksanakan sarapan bersamanya. Mungkin dia juga tidak tahu, damainya perasaan berada dibawah ketiaknya, atau sekedar tertidur dipangkuannya sembari mencemooh tayangan konyol di televisi. Dia juga pasti tidak tahu, ada relung hati yang masih kosong hingga saat ini, satu bagian yang belum tergenapi oleh sebuah  kalimat sayang yang terucap serius dari bibirnya.
 Terkutuklah waktu yang selalu membuatku tertoreh perih ketika harus melangkahkan kaki menciptakan jarak yang yang terus berlipat ganda dan akan membuatku semakin tersiksa. Aku ingin menoleh.. tapi percuma.. dia tidak akan pernah kembali. Aku berusaha untuk percaya.. namun mantranya teramat nista.
Aku mengibaskan pakaian basahku, berusaha untuk tidak mengotori ruangan kantornya. Aku mengetuk pintu tiga kali.

' Masuk..'

sebuah suara yang sangat aku kenal menyambut ketukanku. Aku melangkah masuk. Hatiku membuncah, menghayalkan sebuah pelukan hangat akan meredakan kerinduanku yang berbobot ribuan ton.

' Hai! kok lama?'

Aku tertegun. seorang laki-laki asing memandangiku dengan senyuman yang sangat manis.

' Oh hampir aja lupa! kenalin.. ini Lukman..'
Dia melanjutkan omongannya dengan menunjukkan laki-laki itu. Aku menyodorkan tangan. Mataku menatap sinyal cinta yang terpancar dari cara mereka saling memandang.
Leburlah aku dalam deburan ombak, serupa dinding karang yang setia diterjang, namun tidak ada satupun yang berkurang.
Ah, kapankah aku tersadar dari mimpi?
****

Starting my life from zero (again)

i want to be something. Well, who doesnt anyway? Semua orang pasti pengen mempunyai something valuable dalam hidupnya. Dan yang menjadikan sebuah perbedaan adalah persistensi dan keuletannya dalam mendapatkan value itu.

Usia gue sekarang ini merupakan sebuah ambang kritis dimana gue harus bergerak dengan gesit mengejar target-target yang udah gue canangkan. Karena waktu itu kayak siput, ngga kerasa banget pergerakannya. Tau-tau kita udah berada di gerbang tigapuluh.. dan penyesalan pasti bakal datang dengan bertubi-tubi.

Sekarang ini gue sedang mengalami dilema, sebuah permasalahan yang datang dari luar, bukan dari dalam. Dan ternyata... hidup baru kerasa 'hidup'nya ketika kita bersinggungan dengan sebuah kesulitan yang disebabkan oleh orang yang kita sayangi. Setidaknya ketika masalah datang dan bersangkutan dengan diri kita pribadi, kita bisa mengukur sejauh mana kita bisa menanggungnya sendiri dan membuat planning untuk bisa bergerak dan mencari solusi.

Sekarang ini gue tengah bergerak dengan gesit berusaha mencari penyelesaian, dan juga melakukan pencapaian, untuk memenuhi target hidup yang udah gue canangkan. Mungkin ini terkesan terlalu dipaksakan, tapi bagaimanapun gue pengen menjadi seorang pribadi yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, mau mempertanggung jawabakan sebuah perjanjian tidak tertulis yang merupakan sesuatu yang gue sanggupin untuk dijadikan pencapaian.

Gue hanya perlu fokus, tapi masalah lain membuat gue sedikit terhambat. Tapi bukan berarti ini semua adalah akhir dari perjuangan. Tidak ada namanya masalah yang tidak bisa diselesaikan, at least dengan jalan ikhlas dan lapang dada, maka kita bisa mendapatkan kemudahan.

Sekarang gue udah membulatkan tekad untuk mengambil keputusan: Beneran hengkang dari mertilang. Finn, Final. No more argue. No more excuses. Sekarang gue menempatkan diri gue kedalam sebuah fase dimana semua berawal dari titik nol. Start from the beginning, all over again. Gue hanya punya duit sedikit, dan ini harus cukup untuk biaya hidup gue selama beberapa bulan.

Gue ngga begitu khawatir dengan sircumstance ini, karena gue yakin ini adalah sebuah keadaan yang selalu terjadi ketika level kehidupan gue akan meningkat lagi. Selalu seperti ini. Gue yakin dengan sepenuh hati semua ini adalah sebuah hal yang akan menghasilkan sesuatu yang baik. We'll see... :)

Thursday, March 11, 2010

how to keep us 'humanized'.

The best thing we supposed to do as human being is, keep contact with peoples who loving us.

Kemaren adalah kepulangan Ladig a.k.a Triani Derista ke Tasikmalaya. She is one of my besties from senior high.

Kepulangan kali ini adalah for good, karena dia udah menamatkan pendidikan sastra germannya di UNY.

Singkat cerita dia minta bantuan jasa nganterin ke tempat kostnya selama sma, berhubung udah lama juga kita ngga ketemu, aku anterin naek motor sembari ngobrol-ngobrol.

Satu hal yang bikin aku surprise adalah, dia yang memiliki karakter keras dan sedikit sassy, ternyata memiliki penghormatan dan rasa kepemilikan yang tinggi dan juga inisiatif silaturahmi yang bagus. Ketika sampai di rumah si pemilik kost, ketemu dengan seorang ibu-ibu dengan panggilan Emih, yang merupakan ibu kostnya. Mereka terlihat akrab dan dari pembicaraan yang aku tangkap, sudah saling mengenal dengan orang tua ladig. Dan ladig pun berbicara dengan takzim selayaknya dia berbicara pada ibu sendiri.

Hal ini membuat aku kagum, Triani bukan hanya sekedar sassy girl, dia perempuan yang menganggap penting orang baik yang pernah singgah dalam hidupnya, meskipun hanya selewatan. Dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga buatku.

Dan aku jadi berpikir... Apakah aku udah menjadi manusia yang baik, dengan menjaga silaturahmi terhadap orang-orang yang menyayangi dan pernah singgah di kehidupanku?

Yang pasti aku akan selalu berusaha menjalin hubungan meski lewat sms. Tapi sejauh ini karena alasan teknis, aku masih belum optimal melakukannya...

Semoga aku selalu diberi kesempatan dan kemudahan untuk mempertahankan kebaikan itu.

life is short.Be wise.

"Life is short. Don't wait your time waiting for holidays or pay checks. Find your passion and start to contribute"

This morning I found an obituary from Facebook's news feed and also twitter that mentioned somebody named Alexander Abimanyu.

I don't know who he is, but since I heard his name from many peoples with different friends circle, I came to conclusion that he must be someone valuable. Many peoples fall into a deep grieve for his death.
As I got another informations, Alexander Abimanyu was a well-known photographer,writer, etc. And Few of my friends are seems related to him.

The line above is his. And to me it's the most motivating words ever. Like he knew how to push your productivity button and also as a reminder that our time could come any time out of predictions. So be prepared. Improve everything you got to make your self valuable as soon as possible. The sooner the better.

So I wondering my self, when will I start to valuable my self by devote all everything I have to the things I passionate for?
I haven't done anything to enhance the value of my life. I still nobody just like everybody at the corner of the street, at the market, at the club... And nobody just even reckon.

Well akhirnya jadi keingetan sebuah pepatah " Gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan karya". Pada dasarnya rugi banget ketika seseorang meninggalkan dunia tanpa ada sesuatu yang khusus yang bisa dikenang oleh banyak orang. It's kinda sad... Dan memang inilah yang sedang aku perjuangkan. Seauatu untuk dikenang oleh orang kelak ketika aku mati.

Tapi menjadi bijak dalam menghabiskan sisa hidup kita bukanlah perkara yang mudah. Dan kadang membuat kita lupa betapa kematian itu sangat labil. Dia bisa datang tanpa memandang bulu, kapanpun dimanapun. memanggil siapa saja, tua maupun muda.

All I want to say is, do everything you like and then finished what ever you start like you don't have any time to postponed it. (Dan ini spesial ditujukan buat kalian dan juga diri sendiri)

RIP Alexander Abimanyu...

Tuesday, March 9, 2010

keep your love alive, your soulmate is on his (her) way to come.

Cinta. Malam dan hujan.. Sebuah momen personal buat gue pribadi. Udah sering dibahas kalau hujan adalah fenomena alam tropis favorite, karena selalu memunculkan perasaan hangat yadda yadda, common things yang biasa dirasakan oleh orang-orang berkarakter sanguin dan memiliki tingkat sensifitas dan romantisme tinggi.

Ada apa dengan cinta? Apa hubungannya dengan hujan...? Tadi gue muter lagu savage garden, i" I knew I love you before I met you". Dipikir-pikir, dalam lubuk hati terdalam, kita pasti merasakan sebuah cinta... Dan khusus bagi yang jomblo, kadang kita tidak tau, buat siapa sih cinta itu?

It made me think, apa mungkin perasaan cinta itu memang ditujukan buat soul mate kita yang masih berada diluar sana, menunggu dipertemukan oleh kekuatan kosmis semesta dan juga hukum sebab akibat?

Gue pribadi ngerasa, ada haru yang sangat dalam ketika menonton film romantis, membaca kalimat yang bermakna kecintaan yang dalam ataupun lagu yang mengalun merdu dengan komposisi lirik yang mega dahsyat, membuat bulu kuduk merinding. Dan gue menyimpulkan perasaan tersebut memang merupakan cikal bakal dari perasaan cinta, namun memang belum saatnya ditujukan kepada orang yang tepat.

Ah... Cinta memang indah. Belum bertemu muaranya aja udah bikin hati berdegup kencang meski hanya dengan membayangkan. Pantas saja kedudukannya sangat mulia diantara apa yang ada di dunia.

Saat ini gue masih belum menemukannya... Namun hati kecil ini sudah bisa terkoneksi dengan seseorang yang mungkin akan menjadi belahan hati. Bukan hal yang mustahil ketika suatu saat dalam sebuah keadaan yang didukung energi universal, meskipun berada dalam kondisi dan situasi yang tidak mendukung... Tokh pada akhirnya cinta akan bertemu pada muaranya.

Maka akupun tidak akan berhenti untuk merasakan dan membesarkan cinta.. Karena mungkin dia sedang dalam perjalanan menuju kesini, atau aku yang menuju kesana. Atau bahkan kita berdua saling menuju dan akan bertemu di pertengahan...

I know I loved you before I met you....

#gue,aku.. Ga konsisten amat yak. :D

greetings from Tasik!

Ini adalah postingan pertama di bulan maret. Aga-aga gimana gitu... Secara februari kemaren mentang2 valentine, gue getol banget bikin postingan. Hihi...
Udah mau dua minggu gue berada di tanah kelahiran. Ini merupakan kunjungan slash kepulangan terlama sepanjang sejarah gue berada di perantauan *caelah bahasanya*

Semua terasa lebih casual dan nyaman.. Gue merasa udah bisa adaptasi di dua lingkungan yang berbeda. Hiruk pikuk jakarta emang ngangenin, tapi alhamdulilah ternyata gue masih bisa santai disini dan ngga begitu ngebet pengen balik ke ibu kotah. Lagian disini tenang, enak banget buat ngerjain novel.. Meskipun masih ada beberapa distraksi yang bikin gue berhenti ngetik dan melakukan kegiatan yang lain.
Oiya... Salam kenal buat yang udah baca blog ini yah, semoga tulisan ringan ini bisa menghasilkan efek hiburan meskipun akan ada beberapa yang menganggap ngga penting dan jayus. Dan yang udah ngasi komen, maaf belum sempet bales... Disini internetan sebatas pake handset.
Kemaren tasik sempet dilanda badai. Dan terakhir gue ngalamin ujan es adalah ketika gue masih sd. Rasanya seperti bernostalgia meskipun diwarnai kepanikan nyokap...

Progres novel sejauh ini lumayan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Gue menulis, melengkapi sambil sekalian melakukan editing dan sesekali dibantu input dari sahabat gue, badhot. Lumayan lah ada kemajuan yang sangat berarti.
Oiya, nama sahabat gue ini aslinya adalah Reni Wulandari. Cuman entah kenapa kita jadi manggil dia badhot. Dia kerja di sebuah rental dvd. Dan satu hal yang membuat dia spesial, dia itu funny dan tau banyak hal tentang film dan musik. Untuk ukuran yang tinggal ditasik, dia tergolong mempunyai wawasan yang cukup luas dan paling berkembang.
Nah, kemaren pas kita nongkrong di susu murni, ada pembicaraan mengenai cikal bakal novel2ku. Aku bahas sinopsisnya satu persatu, dan senengnya dia sangat tertarik dengan cerita gue itu. I know her standard, and all my stories are wnt along with hers. Yaay!

Dia juga ngasi input yang berharga banget dan membuat gue semakin semangat dan bulat untuk mengabdikan diri di dunia kepenulisan. Yeah.. Emang cuma itu keahlian gue yang paling gue pegang. Hihi...

Pegel juga nih ngetik di hape. Hehe... See you around peoples! I'll do my best to keep this blog updated!