mampir dan mengintip

Thursday, March 6, 2008

adakah rahasia sebuah ilmu untuk hidup diam tanpa riak emosi mengusik persemedian dalam sendiri...?
Alangkah terbata aksara berkelana, buih dan debu saling berlomba mengesatkan mata dan memedihkan panca indera..
Aku salju digeliatnya lidah api buritan neraka. Dalam jarak bermiliaran cahaya aku harus menghilang, tanpa tahu apa dan siapa yang telah membinasakanku, Dalam salak suara seolah anjing menghardiku, dan akupun mengkerut menjadi sebesar biji sawi..
Seperti ... seperti.... seperti hal yang tidak dapat tergambarkan.
tidak disini tidak disana tidak dimana-mana, tak ada ruang untukku menjadi sebuah nyanyian utuh nan merdu.
Aku memerlukan kamar gelap dan pengap tapi sendiri serta nyaman,.
selayak semak yang menggelinding dipadang pasir, riak kegelisahan meluncur tanpa pamit, dan kulitku ditusuki jarum dari pori ke pori. ( satu lagi tangan setan kecil menjambak empat ratus helai rambutku, dari kejauhan siluman tanpa kepala melempariku dengan telur busuk, menarik celanaku, menunggingkan pantatku dan memukulinya sampai merah dan akhirnya menyeretku kesebuah panggung yang disoroti ribuan megawat cahaya lampu dengan billionan pasang mata menyoroti tingkah aneh ku dan menganggapku sebagai mahluk tergila dan terbodoh)
anda puas..?

No comments:

Post a Comment

what do you think?