mampir dan mengintip

Tuesday, February 23, 2010

Wine and Relationship

Wine is a luxurious liquors. Meski for some people ini hanya merupakan daily drinks tapi mungkin bisa dikategorikan sebagai minuman spesial yang membutuhkan proses pembuatan yang lumayan rumit dan panjang, dan hanya di minum pada saat special ocassions. Semakin lama waktu fermentasi maka semakin mahal dan bagus kualitasnya.

Wine biasanya digunakan untuk menjamu seseorang spesial dalam sebuah acara spesial. Meski memabukan tetapi selalu dalam konteks seremoni, bukan sebuah pelarian keterpurukan. Merayakan sebuah keberhasilan, pernikahan, pertunangan dsb. Well im not going to discuss about wine anyway... karena gue bukan expert di bidang ini. Satu-satunya merk red wine yang gue tau adalah Davidov. Err-satu lagi. Moet Cahndon (kalo ga salah nulisnya :D)

I'm here talking about a relationship, dan juga hubungannya dengan Wine. Seperti yang udah di jelaskan bahwa Wine semakin mahal dan berkualitas ketika dia mengalami masa penyimpanan dan fermentasi yang cukup lama. Ini dinamakan prosesi yang bisa membuat wine tersebut berharga.

Simple nya kita kaitkan dengan sebuah relationship. Banyak yang hubungannya kandas di tengah jalan dalam waktu yang relatif singkat disebabkan oleh proses perkenalan pribadi masing-masing yang terbilang singkat. Disini bisa disimpulkan penilaian dilakukan hanya dari luaran masing-masing tanpa ada peninjauan karakter lebih jauh.

Mungkin tulisan ini tidak akan panjang lebar, namun dengan belajar dari proses pembuatan Wine, maka hal tersebut bisa diaplikasikan kedalam sebuah hubungan.

Tidak ada sebuah hubungan yang berhasil berdiri melalui sebuah proses yang instant. Meskipun susah, but you should try to believe it. Sebuah hubungan cinta biasanya akan sangat kuat ketika masing-masing individu melewati banyak hal bersama baik itu sedih dan senang. Dengan demikian ada penyatuan chemistri dan juga pengertian kepribadian masing-masing. Apa dengan demikian ini menjadi sebuah jaminan langgengnya sebuah hubungan? Tentu tidak... kembali lagi ke pribadi masing-masing.


Namun intinya, mem-fermentasikan-or kalo kata Helen dalam Kissing jessica Stein, Marinate- relationship dengan proses, maka kemungkinan untuk mendapatkan sebuah hubungan yang sukses bisa mencapai sembilan puluh persen. Sepuluh persennya adalah jodoh dan takdir. Meskipun persentasenya sedikit, tetap hal itu memegang peranan paling penting.

Yah, semakin lama proses dan pengenalan dilakukan,. maka relationship itu pun akan semakin 'eksklusif' dan mahal. Seperti Wine, semakin tua umur wine itu digunakan untuk menjamu seseorang, maka sudah bisa dipastikan orang itu bukanlah pribadi yang biasa-biasa saja.

It's so unstructured...
 But the most important thing is i've made it wrote down. Intinya udah bisa di cerna kan? Yang pasti jangan hiraukan cangkang.. tapi lebih liat ke manfaat isi.

Selamat tidur, Blog. I need to collecting my fairy dust buat menghayal malam ini, nemuin seseorang disana yang diam-diam gue kagumi. Geez, ngga nyangka ternyata dia such a big fans of arts and kids, and animal. Tapi sayang dia..

Ah, forget it. Silahkan bermimpi lagi, Lei. :P

No comments:

Post a Comment

what do you think?